Advertorial
Intisari-Online.com – Seorang pria setengah lumpuh di Kerala, India, telah menarik perhatian banyak orang.
Pasalnya, ia berhasil membuat jalan dengan hanya mengunakan peralatan sederhana.
Pria luar biasa itu bernama Melethuveettil Sasi (63 tahun). Padahal ia bisa berjalan dan bergerak hanya dengan bantuan tangan kanannya saja.
Namun, selama 3 tahun ia menggali tanah yang kotor sepanjang 200 meter melalui sebuah bukit kecil di depan rumahnya.
Akhirnya terbentuklah sebuah jalan setapak yang bisa dilewati.
(Baca juga: (Video) Lumpuh Total Setelah Melahirkan Hingga Tak Bisa Memeluk Putrinya, Perjuangan Ibu Ini Benar-benar Luar Biasa)
Untuk diketahui, sejak usia 15 tahun Melethuveettil bekerja sebegai pemetik kelapa. Sekitar 18 tahun yang lalu, ia terjatuh dari pohon.
Akibatnya tubuh sebelah kanannya jadi lumpuh.
Perlu waktu berbulan-bulan hingga ia dapat berjalan kembali dengan sebelah tubuh yang lumpuh itu.
Selama ia sakit, anak-anaknya berhenti sekolah untuk bekerja dan membantu keluarga mereka.
“Saya sedang memanjat pohon dan suatu ketika tergelincir. Separuh tubuh saya lumpuh, kaki dan tangan patah. Berbulan-bulan saya hanya bisa tergelatak di tempat tidur dan tidak bisa bergerak,” cerita Melethuveettil Sasi kepada situs The News Minute.
(Baca juga: Inspiratif, Hampir 40 Tahun Pemulung Ini Merawat Seorang Pria Lumpuh yang Dibuang Orangtuanya)
Ia juga perlu waktu bertahun-tahun untuk bisa kembali berdiri, tetapi ia punya keinginan kuat untuk bisa berjalan kembali.
Jadi ia berlatih berjalan sendiri secara perlahan.
Setelah beberapa tahu menjalani terapi dan fisioterapi, Melethuveettil dapat berjalan kembali dan bisa mengontrol tangan kanannya.
Ia tetap seorang cacat dan tidak bisa lagi memanjat pohon.
Namun, ia tetap ingin bisa menafkahi keluarganya. Suatu hari ia punya ide untuk membeli skuter roda tiga.
(Baca juga: Selfi, Bocah 10 Tahun yang Terpaksa Putus Sekolah karena Harus Urus Kakeknya yang Lumpuh Seorang Diri)
Ia berencana dengan skuter itu bisa pergi ke kota terdekat, yaitu Thiruvananthapuram, untuk berjualan tiket lotre.
Yang ia butuhkan adalah dukungan keuangan untuk membeli skuter itu.
Ia lantas mendatangi Panchayat, kantor pemerintahan setempat, untuk meminta bantuan dana membeli skuter.
Namun ia ditertawakan dan ditanya apa ia punya rencana menerbangkan skuter itu dari rumahnya.
Kemudian selama 10 tahun berikutnya, ia menulis petisi dan mengetuk banyak pintu kantor, memohon untuk dibuatkan jalan di depan rumahnya.
Tetapi tidak ada satupun yang mau menolongnya.
Pada 2013, setelah kesal karena ditolak terus, Melethuveettil memutuskan untuk membuat jalan benar-benar dengan tangannya sendiri.
Dengan hanya menggunakan sekop dan beliung, serta tubuhnya yang lumpuh, tentunya hal itu lebih sulit.
Meskipun demikian, ia memutuskan untuk membuktikan pada diri sendiri dan orang lain bahwa ia bisa mengerjakannya.
“Say tidak pernah menyangkanya ketika saya selesai membuat jalan itu. Saya hanya ingin membuat sebuah jalan,” kata Melethuveettil.
Untuk itu, setiap hari ia mulai bekerja pukul 5 pagi dan istirahat pada pukul 8.30 saat matahari mulai panas.
Pekerjaan itu dilanjutkannya pada pukul 3.30 atau pukul 4 sore hingga matahari terbenam.
Karena keterbatasannya, ia kesulitan saat mulai bekerja. Tubuhnya yang setengah lumpuh tidak kuat untuk pekerjaan keras tersebut.
Ia juga kesulitan dalam mengatur keseimbangan tubuh saat menggali tanah. Tidak heran bila ia beberapa kali terluka.
Selama ia bekerja, warga desa yang lewat menertawai dirinya dan menganggapnya gila. Namun, ia tetap menggali tanah untuk menembus bukit.
Seiring waktu berlalu, pekerjaannya mulai mengalami kemajuan besar. Beberapa tetangganya mulai menyemangati dirinya.
Setelah tiga tahun berlalu dengan 6 jam kerja setiap hari, Melethuveettil berhasil menggali menembus bukit. Tetapi perjuangannya belum berakhir.
Setelah berhasil menaklukkan bukit, ia dihadapi masalah lain. Ia harus memindahkan tiang listrik dari tengah jalan yang dibangunnya.
Ia butuh bantuan dari pemerintah setempat, tetapi ia pernah mengalami sulitnya mendapat bantuan di masa lalu.
Dan, akhirnya tiang listrik itu bisa dipindahkannya pada akhir tahun lalu.
Mungkin karena kisah Melethuveettil Sasi ini kemudian menjadi viral di media sosial di India.
Panchayat yang mungkin enggan membantu, mendapat tekanan dari masyarakat untuk turun tangan.
Bagian terbaik dari kisah ini adalah Melethuveettil Sasi tidak butuh lagi uang dari pemerintah setempat.
Pasalnya, para netizen mengumpulkan dana untuk membelikan ia sebuah skuter yang diperlukannya sebagai hadiah.