Advertorial

Sejak Tujuh Bulan yang Lalu Arju Hanya Bisa Tidur Miring, Ini Musababnya

Moh Habib Asyhad

Editor

Menurut diagnosis dokter, Arju mengalami kelainan pada fungsi hatinya sehingga ia tidak bisa melakukan apa pun, termasuk mandi dan berjalan.
Menurut diagnosis dokter, Arju mengalami kelainan pada fungsi hatinya sehingga ia tidak bisa melakukan apa pun, termasuk mandi dan berjalan.

Intisari-Online.com -Sungguh malang nasib Muhamad Arju Dzilchag. Sejak tujuh bulan yang lalu, remaja 14 tahun itu hanya bisa tidur miring.

Perutnya pun kian membesar setiap hari sementara badannya semakin kurus.

Kabarnya, Arju, yang sudah kelas IX SMPN 1 Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, akan mengalami sesak napas bila tidur terlentang.

(Baca juga:Jeruk Lemon Tingkatkan Fungsi Hati)

Menurut diagnosis dokter, Arju mengalami kelainan pada fungsi hatinya.

Lantaran kelainan itu, pemuda yang tinggal di Krajan Kulon, RT03/RW04 itu, tidak bisa lagi bersekolah. Ia juga tidak bisa melakukan beragam aktivitas yang biasa ia lakukan sendiri—termasuk buang besar dan mandi.

Menurut Fuadi, gejala pembesaran perut anaknya mulai terlihat sejak tujuh bulan lalu. Anaknya merasakan tubuhnya lemas dan susah untuk makan, hingga kemudian perutnya membesar.

“Namun sekarang ini, anak saya hanya bisa tiduran di kamar tidur tidak kuat untuk berdiri apalagi berjalan,” kata Fuadi, Senin (14/8), dilaporkan Kompas.com.

Sang bapak juga bilang bahwa berdasarkan diagnosis dokter anaknya terkena hepatoblastoma atau kelainan pada fungsi hati.

Jika ingin pulih seperti sedia kala, Arju harus mendapatkan donor hati—dan biayanya tidak murah. Fuadi sendiri memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya dengan bekerja sebagai tukang tambal ban.

Meski demikian, bukan berarti Arju tidak pernah dibawa berobat ke rumah sakit.

(Baca juga:Jagalah Hati! Ini Dia Makanan-Makanan yang Dapat Membersihkan Hati Kita)

“Setiap Selasa kami harus mengambil obat ke RS Tugu Semarang,” kata Musta’anah, ibu Arju, sambil menangis.

Di tempat lain, Kepala Dinas Kesehatan Kendal Sri Mulyani mengatakan bahwa pihaknya sudah menjenguk Arju di rumahnya. Ia bilang, Arju harus dirawat intensif di rumah sakit.

“Saya sudah menganjurkan supaya Arju dibawa ke RSU Kariadi Semarang. Karena dia punya Kartu Indonesia Sehat (KIS), sehingga semua biaya gratis,” kata Sri.

Sri juga menambahkan bahwa pihaknya akan memberikan rujukan bila Arju sudah siap untuk dirawat di RS Kariadi, Kendal.

“Kata orangtuanya, mereka masih pikir-pikir dulu. Sebab bila dirawat di Kariadi Semarang, harus ada yang menjaga. Sedang di rumah, Arju, masih punya adik kecil dan ayahnya harus bekerja,” ujarnya.

Artikel Terkait