Advertorial

Ayah-Ibu, Jangan Berlebihan Memproteksi si Kecil, Ini Alasannya

Moh Habib Asyhad

Editor

Sisi positifnya, bayi yang terlindungi akan bebas dari tekanan dan ketegangan kehidupan sehari-hari yang mungkin dialami oleh anak-anak lain seusianya.
Sisi positifnya, bayi yang terlindungi akan bebas dari tekanan dan ketegangan kehidupan sehari-hari yang mungkin dialami oleh anak-anak lain seusianya.

Intisari-Online.com -Memang tak ada yang salah, setiap orangtua ingin melindungi anaknya sekuat tenaga.

Meski demikian, ada baiknya ayah dan ibu tidak disarankan untuk memproteksi si kecil secara berlebihan.

Kenapa?

(Baca juga:Melindungi Secara Berlebihan, 1 Dari 8 Sikap Orangtua yang Berdampak pada Tumbuh Kembang Anak)

Proteksi berlebih berasal dari cinta dan hasrat untuk mencegah bahaya.

Sisi positifnya, bayi yang terlindungi akan bebas dari tekanan dan ketegangan kehidupan sehari-hari yang mungkin dialami oleh anak-anak lain seusianya.

Tapi ingatlah, anak juga memerlukan kebebasan untuk mengeksplorasi, sehingga ia akan belajar bagaimana menentukan batasan untuk dirinya sendiri dan bertanggung jawab atas tindakannya sendiri.

Namun, hal ini tidak akan terjadi jika kita mencegahnya dari risiko karena terlalu ingin melindungi dari lingkungan sekitarnya, yang ternyata sebenarnya sangat anak-anak butuhkan di masa-masa tumbuh kembangnya.

Penelitian telah menemukan bahwa ada beberapa karakteristik yang terkait dengan anak yang dibesarkan dengan cara seperti ini, termasuk kurangnya kepercayaan diri.

Anak akan tumbuh menjadi terlalu bergantung pada orangtuanya dan sering meminta bantuan.

Selain itu, ia cenderung takut menghadapi situasi dan tantangan baru.

Dan ketika bayi terlalu terlindungi, dorongan alami untuk menjelajahi lingkungannya dihambat oleh peraturan keselamatan yang terlalu ketat.

(Baca juga:Di Mana pun Berada, Orangtua Jangan Sampai Lepas Pengawasan pada Anaknya)

Untuk membantu si kecil tetap aman sekaligus memberi ruang untuk bereksplorasi, pertimbangkan saran berikut ini:

Memiliki perspektif yang realistis

Dunia bisa menjadi tempat yang berbahaya dan orangtua perlu waspada. Tapi ingatlah, bayi perlu belajar melalui pengalaman.

Jika kita membuatnya terlalu terlindungi, ia akan kehilangan kesempatan penting itu.

Lakukan tindakan pencegahan yang masuk akal

Penting untuk menjauhkan rasa penasaran anak dari bahaya sehari-hari di rumah, terkait dengan perabotan rumah tangga dan aliran listrik di sekitar.

Pastikan Ibu meletakkan penutup di soket listrik dan kunci lemari. Simpan pula kotak P3K di luar jangkauan anak.

Jangan bereaksi berlebihan

Ada saat-saat ketika bayi bisa dengan mudah menekan batas dan menyakiti dirinya sendiri.

Bila itu terjadi, hiburlah ia, lalu bantu ia kembali dengan cara membiarkannya mencoba hal yang sama sekali lagi.

Jadikan itu pengalaman belajar

Jika ia melukai dirinya sendiri saat bermain, ajarkan kepadanya bagaimana kejadian tersebut bisa dihindari.

Semakin Ibu berbicara kepadanya tentang apa yang bisa ia lakukan untuk menjaga dirinya tetap aman, semakin ia akan belajar bersikap bertanggung jawab.

(Baca juga:Terharu! Si Anak Terkena Sindrom Kepala Datar, Satu Keluarga Pakai Helm Untuk Mendukungnya)

Tunjukkan padanya aktivitas bermain yang berbeda

Anak kecil belajar lebih efektif saat ia memiliki berbagai kesempatan bermain, mulai dari lokasi indoor hingga outdoor.

Itu sebabnya, ada baiknya membiarkan anak bermain di taman atau kolam bola bersama dengan teman-teman sebayanya.

Artikel Terkait