Advertorial

Catat! Jangan Pernah Pinjamkan 8 Hal Ini Bahkan Kepada Orang-orang Terdekat Kita. Akibatnya Bisa Sangat Berbahaya

Ade Sulaeman

Penulis

Bahkan, jika memang perlu, rasanya kita harus rela disebut pelit dibanding harus meminjamkannya.
Bahkan, jika memang perlu, rasanya kita harus rela disebut pelit dibanding harus meminjamkannya.

Intisari-Online.com - Dalam kondisi tertentu, terkadang kita merasa perlu meminjam beberapa hal.

Atau terkadang sebaliknya, jutsru orang-orang, tidak jarang yang terdekat, ingin meminjam beberapa hal yang kita punya.

Tentu tidak ada salahnya meminjamkan barang, apalagi jika jelas-jelas akan dikembalikan kepada kita.

Namun, tahukah Anda bahwa ternyata ada beberapa barang yang sebenarnya sangat terlarang untuk dipinjamkan kepada orang lain.

Bahkan, jika memang perlu, rasanya kita harus rela disebut pelit dibanding harus meminjamkannya.

Berikut ini 8 hal yang terlarang untuk dipinjamkan menurut situs Brightside.me:

8. Lipgloss dan lisptik

Beberapa penyakit seperti herpes dapat dengan mudah menyebar hanya dengan berbagi lipstik atau lip gloss.

Bahkan jika orang yang tertular tidak memiliki ruam di bibirnya, virus akan tetap ada di membran mulut dan ludah.

Perlu diingat bahwa hingga saat ini tidak ada obat yang dapat mengobati herpes 100 persen.

Rajinlah membersihkan lapisan atas lipstik menggunakan tisu bersih untuk menghindari akumulasi kotoran dan bakteri.

7. Earphones

Setiap orang memiliki keseimbangan bakteri yang unik dalam kotoran telingannya.

Ketika kita berpikir untuk berbagi earphones dengan teman, kita berisiko mengganggu ‘keseimbangan’ tersebut.

Hal ini, pada akhirnya akan memancing munculnya infeksi telinga.

Kita juga harus rutin membersihkan permukaan earphones menggunakan kapas yang dicelupkan ke dalam hidrogen peroksida, minimal seminggu sekali.

6. Jepit atau pengeriting rambut

Kebanyakan orang merasa tidak masalah ketika meminjamkan jepit atau pengeriting rambut.

Padahal, kapan pun kita melakukannya, jamur dan kutu rambut bisa dengan mudah menyebar.

Cegah risiko terburuk tersebut dengan cara mencuci penjepit dan pengeriting rambut seminggu sekali.

5. Deodorants

Sebenarnya, membayangkannya saja sudah jijik.

Tak terbayang deodorant yang basah digunakan lebih oleh satu orang di bagian tubuh yang cenderung mudah berkeringat dan berbau.

Lagipula, fakta menyebutkan bahwa permukaan deodorant sangat berpotensi mengandung bakteri.

Kurangi kemungkinan tumbuhnya bakteri pada deodorant dengan hanya menggunakannya saat ketiak kita sudah benar-benar bersih dan kering.

4. Handuk

Fungsi utama sebuah handuk adalah untuk menyerap cairan sebanyak mungkin dari permukaan tubuh kita.

Itulah alasan meski kita benar-benar sehat, meningkatnya kelembaban handuk secara perlahan akan meningkatkan jumlah bakteri dan jamur pada handuk.

Makanya, kita wajib mencuci dan mengganti handuk setiap 3-4 hari.

Jangan lupa juga untuk selalu mengeringkan handuk setelah kita gunakan.

3. Aksesoris manikur dan pedikur

Semua perlengkapan manikur dan pedikur seperti pinset, gunting kuku, epilators, atau pisau cukur seharusnya hanya kita sendiri yang menggunakan.

Ketika sering digunakan, ktia tidak pernah tahu adanya tetesan darah yang sangat kecil di permukaannya.

Daripada tertular herpes atau infeksi jamur, lebih baik tak meminjamkannya dan membasuh permukaannya menggunakan alkohol.

2. Aksesoris perawatan kulit

Sikat pembersih wajah, rol pijat, dan spons khusus sepertinya cukup mudah dibersihkan.

Namun, seiring waktu, sejumlah kecil kulit yang mengandung bakteri menumpuk di permukaannya.

Hal ini bisa menyebabkan jerawat dan kulit wajah terkelupas.

Jangan lupa mencuci asesoris dengan air sabun sehabis digunakan.

Kita juga dianjurkan untuk menggantinya setiap 2-3 bulan.

1. Sepatu dalam ruangan

Saat menyambut tamu, wajar saja menawari mereka sandal.

Tapi sebaiknya Anda membeli satu atau dua pasang sandal khusus untuk digunakan pada kesempatan seperti itu saja.

Saat Anda mengenakan sandal, kaki Anda pasti mulai berkeringat, menciptakan kondisi yang memudahkan jamur berkembang biak.

Usahakan untuk selalu menghindari kebiasaan menggunakan sandal dalam kondisi kaki yang masih basah.

Artikel Terkait