Advertorial

Ternyata Simpanse Juga Bisa Belajar Bermain Hompimpa, Bagaimana Caranya?

Moh Habib Asyhad

Penulis

Biasanya untuk melakukan suatu permainan, para pemainnya melakukan suiten atau hom pimp ah terlebih dahulu. Ternyata permainan ini bisa pula dipelajari oleh simpanse.
Biasanya untuk melakukan suatu permainan, para pemainnya melakukan suiten atau hom pimp ah terlebih dahulu. Ternyata permainan ini bisa pula dipelajari oleh simpanse.

Intisari-Online.com – Suiten adalah permaian yang sangat mudah. Biasanya suiten dilakukan untuk memulai suatu permaian lainnya.

Bisa pula sebagai cara untuk membuat keputusan cepat diantara dua orang atau lebih.

Permaian suiten di negara lain disebut dengan permaian batu-kertas-gunting. Ternyata, permainan ini bisa pula dimainkan oleh simpanse sebaik anak yang berusia 4 tahun.

(Baca juga:Jika Manusia Saling Mengenal Wajah, Simpanse Saling Mengenal Pantat)

Penelitian simpanse bermain suiten dilakukan oleh para peneliti di Kyoto University dan Peking University.

Penelitian memperlihatkan bahwa simpanse dapat mempelajari pola sirkuler akan inti permainan tersebut dan mendemonstrasi betapa pintarnya spesies ini.

Penelitian mengungkapkan bahwa simpanse di semua tingkatan umur dan jenis kelamin dapat belajar tentang pertalian berputar yang sederhana diantara mereka dengan tiga tanda dari tangan yang berbeda.

Walaupun proses belajar mereka lebih lama, simpanse bisa belajar memainkan permainan itu seperti anak usia 4 tahun.

Dalam permainan suiten, pertalian diantara sinyal dari tangan mereka tidak linear dan harus dipahami dengan kontek bagaimana pasangan dikelompokkan.

Untuk menguji apakah simpanse dapat mengerti pertalian ini, peneliti melakukan sebuah eksperimen yang melibatkan 7 simpanse dari umur dan jenis kelamin yang berbeda.

Simpanse itu ditempatkan di sebuah booth rumah dengan sebuah komputer layar sentuh. Kemudian mereka dilatih untuk memilih dua pilihan terkuat yang mereka lihat di layar.

(Baca juga:Lucy, Nenek Moyang Manusia yang Mungkin Meninggal karena Jatuh dari Pohon)

Awalnya, mereka mempelajari kalau kertas mengalahkan batu, kemudian batu mengalahkan gunting, dan akhirnya gunting mengalahkan kertas.

Sekali mereka tahu bagaimana pasangan disatukan, pasangan yang berbeda secara random diperlihatkan kepada mereka di layar.

Ternyata 5 dari 7 simpanse menyelesaikan latihan setelah rata-rata melakukan 307 sesi. Hal ini memperlihatkan bahwa simpanse dapat belajar pola putaran dari inti permainan ini.

Yang mengejutkan, penelitian mempelihatkan simpanse secara signifikan lebih lama mempelajari pasangan suiten daripada melakukannya berkelompok dengan yang lain.

Hal ini mengindikasikan bahwa mereka kesulitan mengakhiri pola puatarar secara alami ini.

Para peneliti juga mempelajari permainan suiten pada 38 anak prasekolah untuk membandingkan proses belajar antara simpanse dan manusia.

Anak-anak ternyata sedikit kesulitan memahami permainan dan rata-rata harus melakukannya selama 5 sesi.

Namun, jika dilihat dari tingkatan usia, anak yang lebih tua lebih akurat dalam memahami pola permainan.

Anak usia 4 tahun juga memainkan permainan ini lebih terlatih daripada sekadar keberuntungan.

(Baca juga:Kasihan! Makan Semua Makanan yang Diberikan Warga dan Turis, Monyet Seberat 15 kg Ini Terkena Obesitas)

“Hal yang mengesankan bahwa anak-anak memperoleh kemampuan untuk mempelajari sebuah pertalian berputar (pada suiten) dan untuk memecahkan suatu masalah pola berpotongan pada anak-anak usia 4 tahun. Kemampuan simpanse selama sesi pasangan campuran serupa dengan kemampuan anak usia 4 tahun,” kata Jie Gao, yang mengetuai penelitian ini.

Artikel Terkait