Berkat Aplikasi, Wanita Ini Akhirnya Tahu Bahwa Dia Terkena Kanker Kulit

Intisari-Online.com – Setelah membaca artikel tentang aplikasi SkinVision, Nikie Duddridge (46), langsung mengunduh secara gratis aplikasi tersebut.

SkinVision adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan untuk melihat gejala kanker pada kulit dan tahi lalat.

Lalu memindai tahi lalat di lengan dan kakinya. Semua tahi lalat Nikie normal kecuali satu.

Aplikasi tersebut menunjukkan tanda “peringatan merah” pada sebuah tahi lalat di bagian belakang pergelangan kakinya.

Memang tahi lalat tersebut berwarna merah dan berukuran setengah ukuran kuku jari.

(Baca juga: Ingin Terhindar dari Kanker Kulit secara Alami? Cobalah Rutin Mengonsumsi Buah Ini Setiap Hari)

Aplikasi tersebut menyarankan agar Nikie segera mendapat perawatan medis.

Untuk menyakinkan dirinya, dia mengirim foto tahi lalat tersebut kepada temannya yang seorang perawat. Atas saran temannya, Nikie harus segera menemui dokter.

Menurut dokter, ia menderita kanker kulit dengan tumor berukuran seperti tahi lalat.

“Saya terkejut dan juga ketakutan,” kata Nike dilansir independent.co.uk.

Setelah itu, ahli bedah juga memeriksa seluruh tubuh Nikie untuk memastikan apakah ada risiko kanker di bagian tubuh lainnya.

(Baca juga: Demi Hindari Kanker Kulit, Berikut 5 Tips Memeriksa Tahi Lalat atau Luka di Tubuh Kita)

Hasilnya Nikie memiliki sel pra-kanker pada lima kelenjar getah bening di selangkangannya dan satu di belakang lutuh.

Semua itu telah dikeluarkan bersama tahi lalat di belakang kakinya itu.

Pasca operasi, Nikie harus beristirahat selama tujuh minggu untuk pulih. Ia juga harus melakukan pemeriksaan setiap tiga bulan untuk lima tahun ke depan.

“Kalau bukan karena aplikasi itu, saya tidak akan pernah tahu.”

(Baca juga: Peneliti: Merokok Lebih Memungkinkan Seseorang Terkena Kanker Kulit, Segeralah Berhenti!)

“Semoga saya bisa memiliki hidup yang jauh lebih lama bersama keluarga dan teman-teman saya.”

Kanker kulit adalah jenis kanker yang paling umum di Inggris. Setidaknya ada 100.000 kasus baru setiap tahun dan ebih dari 2.500 orang meninggal.

Artikel Terkait