Intisari-Online.com – Beberapa waktu lalu di Indonesia diramaikan dengan berita seorang anak tanpa gender yang memilih jadi anak lelaki.
Nah, di Desa Salinas, sering terjadi anak perempuan berubah menjadi anak lelaki ketika memasuki usia pubertas.
Desa Salinas, sebuah desa yang terpencil di Pulau Carribean, Republik Dominika. Di desa itu banyak anak yang terlahir dengan memiliki alat kelamin perempuan yang samar.
Namun, memasuki usia 12 tahun atau saat pubertas, anak perempuan itu menjadi anak lelaki dan mulai tumbuh penisnya. Hal ini terjadi karena penyimpangan genetika yang langka.
Diperkirakan ada 90 anak yang terlahir demikian. Warga desa menyebut mereka sebagai “guevedoces” yang diterjemahkan sebagai “penis di usia 12 tahun”.
Dalam bahasa ilmiah kasus ini dikenal dengan nama Pseudohermaphroditism (memproduksi sel telur dan juga sperman).
Dilansir dari BBC, contoh anak guevedoces adalah Catherine dan sepupunya Carla. “Mereka tidak mengetahui jenis kelamin saya,” kata Catherine.
Salah satu guevedoces yang sudah dewasa adalah Johnny (24 tahun) yang difilmkan oleh BBC. Ia terlahir sebagai anak perempuan dengan nama Felicitia.
Ketika lahir, ia tidak memiliki sebuah penis dan tumbuh sebagai anak perempuan. Secara fisik dan biologis ia sekarang adalah seorang lelaki.
“Aku ingat aku pernah memakai sebuah gaun berwarna merah. Aku lahir di rumah, bukan di rumah sakit, dan mereka tidak tahu jenis kelaminku,” cerita Johnny.
(Baca juga: Bayi Kembar Parasit dengan Kaki dan Kelamin Ganda Ini Nyaris Dibuang ke Sungai, Kini Ia Sukses Menjalani Operasi)
Proses perubahan kelamin Johnny terjadi saat ia berusia 7 tahun. Ketika mulai sekolah ia memakai celana pendek dan tidak pernah berpakaian seperti seorang anak perempuan.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR