Advertorial

Selama 30 Tahun Alami Pembesaran Gusi, Pria Asal Kamboja Ini Akhirnya Sembuh Juga

Moh Habib Asyhad

Editor

Dari ukuran pertumbuhannya di gusi, itu adalah kondisi langka yang disebut Gingival Hyperplasia, pembesaran atau pertumbuhan berlebih dari jaringan gusi.
Dari ukuran pertumbuhannya di gusi, itu adalah kondisi langka yang disebut Gingival Hyperplasia, pembesaran atau pertumbuhan berlebih dari jaringan gusi.

Intisari-Online.com – Dr. Andrew Cheng, seorang dokter yang tinggal di Adelaide, Australia, mendengar sebuah kasus langka seorang pria Kamboja bernama Eng Kheng dari sebuah badan amal.

Menurut Dr. Andrew dia tidak pernah melihat kasus seperti ini dan merasa orang di seluruh dunia juga tidak tahu.

Eng Kheng, seorang penduduk di sebuah desa terpencil di provinsi Kampong Cham.

(Baca juga:Duh! Gara-gara Terkena Penyakit Langka, Ibu Ini Alergi pada Bayi yang Dikandungnya Sendiri)

Ia telah hidup selama 30 tahun dengan kondisi seluruh mulutnya ditumbuhi daging dan tidak pernah menerima perawatan.

Oleh karena itu, Dr. Andrew ingin membantu dan membawa pakEng ke Australia.

Menurut teman-teman dokter Dr. Andrew, melalui CT scan, pertumbuhan itu tidak ganas.

Dari ukuran pertumbuhannya di gusi, itu adalah kondisi langka yang disebut Gingival Hyperplasia, pembesaran atau pertumbuhan berlebih dari jaringan gusi.

“Kemungkinan ada satu dari 750.000 orang yang kemungkinan didiagnosis dengan kondisi ini.”

Karena kondisinya ini, pak Eng terpaksa hanya bisa mengkonsumsi makanan tertentu.

“Biasanya berupa cairan, nasi, mie, dan sup,” ungkap Dr. Andrew.

(Baca juga:Kasihan! Akibat Sindrom Langka, Anak Ini Tak Bisa Menahan Lapar. Sampai-sampai Tisu Toilet Pun Dimakan)

“Dia bisa menelan tapi caranya berbeda dengan kita. Dia menepuk-nepuk lehernya dan pelan-pelan menelannya. Seperti burung.”

Saluran pernapasan pak Eng sedikit mengalami penyempitan tapi untungnya dia tidak pernah mengalami masalah pernapasan.

Setelah melakukan pemeriksaan rutin, dokter, perawat, dan ahli antitesi disiapkan untuk membantu operasi di Australia Selatan ini.

Hasilnya sukses besar!

Selain beberapa bekas luka operasi di sekitar mulutnya, tidak ada masalah berarti. Pak Eng cukup beristirahat dan rutin menggerakan mulutnya.

Sekarang, pak Eng bisa menikmati semua makanan tanpa harus susah menelannya. Tapi prioritas utamanya adalah untuk menyesuaikan diri.

(Baca juga:Jangan Abaikan Trauma Masa Kecil: Luka Fisik Bisa Sembuh, Luka Emosional Melekat Seumur Hidup)

“Dia telah menderita sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, sekarang kami berusaha membantunya menyesuaikan diri agar terlihat seperti orang pada umumnya,” tutur Dr. Andrew.

Artikel Terkait