Advertorial
Intisari-Online.com -Kematian mendadak Ryan Thamrin mengaketkan banyak orang. Dikenal sebagai sosok penggiat hidup sehat, pembawa acara Dr Oz Indonesia itu mati muda diduga karena maag akut.
Apa yang terjadi pada Ryan mengingatkan kita kepada Ranjan Das, CEO SAP. Seperti halnya Ryan, Ranjan juga dikenal sebagai penggiat hidup sehat.
Ranjan meninggal setelah terkenal serangan jantung pada Rabu, 21 Oktober 2009 lalu, di Mumbai, Maharashtra.
(Baca juga:ASI Kurangi Risiko Sindrom Bayi Mati Mendadak)
Dengan usianya yang masih 42 tahun, sebelum meninggal Ranjan dikenal sebagai CEO perusahaan multinasional di negaranya.
Ia diketahui roboh di rumahnya di Raheja Bay, Bandra, setelah kembali dari gym pada Rabu pagi. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi nyatanya tidak tertolong.
“Ranjan adalah sosok yang tegas soal kesehatan. Ia makan dengan benar, joging dan olahraga setiap hari. Ia tidak punya kebiasaan buruk seperti minum (alkohol) dan merokok,” ujar seorang yang mengenalnya dengan begitu dekat.
“Ia sangat ambisius, dan selalu percaya bahwa empat jam tidur sudah cukup baginya untuk kembali bugar dan segar. Ia adalah seikat energi, bahkan ia menggelar even maraton di Chennai dua bulan yang lalu. Kematiannya sangat mengejutkan semua orang yang mengenalnya.”
Lebih dari itu, Ranjan dikenal sebagai sosok yang menekankan kerja keras, integritas, dan rasa ingin tahu tinggi.
Ia memimpin seluruh fungsi pemasaran SAP di seluruh negara bagian India. Ia juga bertanggung jawab merancang strategi pemasaran perusahaan itu.
Sebelum bergabung dengan SAP pada 2007, ia bekerja untuk InterSystem Corporation, Kenan Systems, dan Oracle Corporation di Amerika Serikat. Ia juga mendirikan perusahaannya sendiri, Patkai Networks, di Silicon Valley.
(Baca juga:Relief Sari, Suplemen Herbal Untuk Cara Gaya Hidup Sehat Alami Dari Herbana)
Ranjan tumbuh di Guwahati lalu pindah ke Indore ketika sekolah di Daly College dengan beasiswa pemerintah. Setelah kelas 12, ia menerima beasiswa penuh untuk belajar di Massachusetts Institute of Technology di Amerika Serikat.
Di sana ia memperoleh gelar sarjana ilmu komputer dan teknik. Di sana ia juga belajar penulisan kreatif dan film.
Tak berhenti di situ, ia kemudian meneruskan studi di Harvard Business School dan mendapatkan gelar MBA dari sana. Ia juga mendapatkan program pendidikan eksekutif di INSEAD di Prancis.
Tapi, minatnya ternyata jauh melampaui pekerjannya—ia seorang penggemar sepakbola, senang menulis cerita pendek dan esai, dan bahkan berencana membuat film yang berkaitan dengan seorang pembuat film.
Hingga kematian menjemputnya di usia yang nisbi muda, kehidupan Ranjan praktis sangat bahagia. bersama istrinya yang seorang penulis film di majalah Verve mereka dikaruniai dua orang anak yang lucu-lucu.
(Baca juga:Duh, Ternyata Obat Maag Bisa Bikin Tulang Keropos dan Anemia Jika Dikonsumsi dalam Jangka Panjang)
Lepas dari itu, kematian tetap menjadi salah satu rahasia terbesar kehidupan. Tak seorang pun bisa memprediksi dan mencegah kedatangannya, termasuk seorang gila sehat seperti Ranjan—juga Ryan Thamrin.