Serangan Jantung “Hentikan” Hidup Eusebio

Moh Habib Asyhad

Editor

Serangan Jantung ?Hentikan? Hidup Eusebio
Serangan Jantung ?Hentikan? Hidup Eusebio

Intisari-Online.com -Berita duka menghampiri dunia sepakbola. Salah satu legenda hidup yang pernah ada, Eusebio da Silva Ferreira atau yang biasa disapa Eusebio, meninggal dunia pada Minggu, 5 Januari 2013, waktu Portugal. Eusebio meninggal saat umurnya genap 71 tahun akibat serangan jantung yang menderanya sejak pertengahan 2012 silam.

Yang paling kehilangan atas kematian pemain berjuluk Black Panther tersebut tentu saja publik Portugal. Dia seolah sendirian saat mengantar Celesao das Quinas—julukan Portugal—masuk semifinal Piala Dunia 1966. Langkah Portugal akhirnya dihentikan oleh tuan rumah yang akhirnya menjadi kampiun even empat tahunan tersebut.

Belasungkawa dari berbagai pihak

Dalam obituarinya buat Eusebio yang dimuat di The Guardian, Gavin McOwan menyebut striket keturunan Mozambik tersebut sebagai prototipe striker abad ke-21 paling komplit. Ia mampu berlari 100 meter dalam 11 detik; beberapa kali mencatatkan diri sebagai pemain terbaik Portugal; juga Eropa.

Atas torehan prestasi yang sedemikian rupa, meninggalnya Eusebio menjadi pukulan tersendiri bagi sepakbola dunia dan Portugal. Pelatih Chelsea Jose Mourinho, kepada goal.com, secara khusus mengungkapkan rasa belasungkawanya.

“Eusebio akan tetap abadi. Kematiannya telah meninggalkan kekosongan besar dalam dunia sepakbola. Dia adalah pemain besar dalam sejarah, tapi untuk negara kami (Portugal) dia lebih daripada itu,” ujar Mourinho.

Ucapan serupa juga keluar dari bintang sekaligus kapten timnas Portugal, Cristiano Ronaldo. Dalam akun Twitternya, pemain klimis itu menulis, "Selalu abadi Eusebio, berisitirahatlah dalam damai,” tulis Ronaldo yang juga menggunggah fotonya bersama sang legenda.

Tak hanya dari Portugal, mantan pemain Manchester United, Paddy Crerand, kepada BBC, memberi apresiasi khusus kepada sosok kelahiran Januari 1942 tersebut. “Karakternya istimewa, sosok yang sangat hebat, dia adalah Bobby Charlton-nya Portugal,” ujar Pady. (The Guardian)