131 Tahun Hilang, Ada Kemungkinan 'Keajaiban Dunia ke-8' di Selandia Baru Ini Bisa Ditemukan Kembali

Moh Habib Asyhad

Editor

Ada kemungkinan keajaiban dunia ke-8 bisa ditemukan kembali
Ada kemungkinan keajaiban dunia ke-8 bisa ditemukan kembali

Intisari-Online.com – Saat ini, kita hanya tahu ada 7 keajaiban dunia. Salah satunya adalah Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Tapi tahukah Anda bahwa sebenarnya 8 keajaiban dunia di dunia ini. Namun tempat tersebut sudah hancur tahun 1886?

Nah, kabar baiknya, kata periset, “keajaiban dunia ke-8” itu bisa ditemukan kembali.

(Baca juga:Keajaiban Dunia Hewan, Mulai dari Ubur-ubur yang Bisa Hidup Abadi hingga Kerang yang Bisa Ubah Jenis Kelamin)

Dilansir dari Theguardian.com, pada pertengahan 1800-an, teras merah muda dan putih Danau Rotomahana di Pulau Utara, Selandia Baru, sangat menarik wisatawan dari seluruh dunia.

Namun tahun 1886, bagian teras cantik itu hilang ke dalam danau karena letusan Gunung Tarawera.

Setelah hampir 131 tahun terkubur oleh letusan gunung berapi, para periset Selandia Baru percaya bahwa, mungkin keajaiban dunia ke-8ini bisa ditemukan kembali.

Mereka telah menunjuk lokasi di mana teras terkubur sekitar 10-15 meter di bawah permukaan yang dilapisi lumpur dan abu.

“Tempat ini menjadi daya tarik wisata terbesar di belahan Bumi selatan, kerajaan Inggris, serta turis dari Eropa dan Amerika,” ucap Rex Bunn, salah satu periset.

“Tapi tempat ini tidak pernah disurvei oleh pemerintah saat itu, jadi tidak ada catatan garis lintang atau bujur.”

(Baca juga:Tom Currie, Pria Asal Selandia Baru yang Rela Berhenti Bekerja Demi Berburu Pokemon)

Bunn dan Dr. Sascha Nolden percaya bahwa teras tidak hancur atau terdorong ke dasar danau, seperti yang dikatakan penelitian sebelumnya.

Namun tempat itu terkubur di tepi danau.

Kepercayaan dua periset ini dikarenakan mereka menggunakan buku harian ahli geologi Jerman-Austria, Ferdinand von Hochstetter.

Isinya mendeskripsikan rinci tentang lokasi teras sebelum letusan 1886 dan menentukan tempat mereka sekarang berada.

“Penelitian kami bergantung pada satu-satunya survei yang pernah dilakukan di Selandia Baru oleh Hochstetter.”

“Hochstetter adalah kartografer yang sangat kompeten. Oleh karena itu, kami yakin kartografi itu masuk akal.”

(Baca juga:Aneh tapi Nyata, 33 Tahun Hilang, Pantai Dooagh di Irlandia Muncul Kembali)

Terakhir, kedua periset ini telah menuliskan penelitian ini pada Journal of the Royal Society of New Zealand dan berharap bisa memulihkan kembali keajaiban dunia ke-8ini

Artikel Terkait