(Baca juga: Yuk Mengenali Bakat Anak dengan Upacara Tedhak Siten ala Jawa)
Ia hanya menggunakan ayam kampung betina, yang dalam sehari biasanya ia perlukan sebanyak 12 ekor.
Saking pentingnya ayam kampung betina ini, Mbah Surip rela menutup warung kalau tidak mendapatkan ayam kampung sesuai standarnya.
Untuk bahan lain dalam mi jawa, Mbah Surip mengaku sama saja dengan mi lain, yakni sayuran (kol, tomat, seledri, daun bawang), mi kuning, kekian buatan sendiri, dan telur.
Koki spesial
Saat awal warung buka, Mbah Surip terjun langsung memasak mi untuk pelanggannya. Tetapi kini, ia sudah mengader beberapa koki untuk membantunya.
Mbah Surip akan melatih sendiri koki kepercayaannya, sampai ia benar-benar dapat dilepas untuk melayani para pelanggan.
“Koki harus peka karena mi jawa ini ‘kan dimasak langsung dan satu per satu. Jadi, koki harus bisa menjaga konsistensi rasa masakan.”
Ia mengibaratkan, koki adalah dalang yang harus menjiwai perannya. Ia menentukan dan bisa mengubah jalan cerita.
Dalam hal ini, koki bisa mengubah rasa masakan, menjadi enak, atau malah merusaknya.
Dalam kondisi tertentu, Mbah Surip masih turun tangan memasak sendiri. “Tergantung giliran, siapa yang ada, atau mungkin ada permintaan khusus dari pelanggan,” katnaya.
Harap maklum, Mbah Surip memang sudah tenar dan memiliki banyak pelanggan setia dari kalangan pejabat, artis, dan orang-orang penting.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR