Intisari-Online.com – Seorang anak laki-laki dan ayahnya berjalan menyusuri jalan setapak di hutan.
Pada suatu titik, mereka menemukan sebatang pohon besar di depan mereka.
Anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya, “Jika saya mencoba, apakah menurut ayah, saya bisa memindahkan cabang itu?”
Ayahnya menjawab, “Saya yakin kamu bisa, jika kamu menggunakan semua kekuatanmu.”
Anak laki-laki itu mencoba yang terbaik untuk mengangkat atau mendorong cabang pohon itu.
api tetap saja ia tidak kuat dan tidak bisa memindahkannya.
Kata anak laki-laki itu dengan kecewa, “Ayah salah. Aku tidak bisa memindahkannya.”
“Coba lagi,” kata ayahnya.
Sekali lagi, anak laki-laki itu berusaha keras untuk mendorong cabang pohon itu.
Dia berjuang terus, tapi tetap saja cabang pohon itu tidak bergerak.
“Ayah, aku tidak bisa melakukannya,” kata anak laki-laki itu.
Akhirnya ayahnya berkata, “Nak, ayah menyarankan kamu untuk menggunakan semua kekuatan kamu. Tapi kamu tidak meminta bantuan ayah.”
Kita tidak menggunakan semua kekuatan kita sampai kita mengenali, mengharagi, dan menggembleng kekuatan dan dukungan dari orang-orang yang mencintai dan mengelilingi kita serta mereka yang peduli dengan tujuan kita.
Kekuatan sejati kita tidak terletak pada kemandirian, melainkan saling ketegantungan.
Tidak ada individu yang memiliki semua kekuatan, semua sumber daya, dan semua stamina yang dibutuhkan untuk mengembangkan visi mereka sepenuhnya.
Membutuhkan gabungan inspirasi dari banyak makhluk yang baik hati.
Untuk meminta bantuan dan dukungan saat kita membutuhkannya bukan merupakan tanda kelemahan, tapi itu adalah tanda hikmat.
Inilah panggilan untuk kekuatan yang lebih besar yang hidup dalam kebersamaan kita.
Ketika kita meminta bantuan dan ditolak, itu berarti kita harus bertanya di lain waktu, atau