Dari beberapa literatur disebutkan, banyak orang memohon-mohon untuk bisa hadir di kelas-kelas yang diselenggarakan oleh Hypatia itu.
Tentu saja ini membuat iri banyak pihak, tak terkecuali para biarawan-biarawan fanatik.
Ketika musim panas 415, segerombolan massa yang terdiri atas para biarawan fanatik, dipimpin seseorang bernama Petrus murid Sirilius, uskup Alexandria yang disegani, menangkap Hypatia saat memberi kuliah.
Ia dituduh sebagai penyihir. Hypatia sempat melawan dan berteriak, tapi tak seorang pun berani menolongnya.
Para biarawan tersebut menyeretnya ke gereja Cessario dan memukulinya dengan genteng.
(Baca juga: Ajimat Pemikat Wanita Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Mesir Kuno)
Hypatia juga dicongkel biji matanya dan dipotong lidahnya. Tak berhenti sampai di situ, jenazah Hypatia diseret ke tempat bernama Cinarus dan dimutilasi.
Para biarawan itu mengeluarkan organ-organ dalamnya, tulang-belulangnya, dan membakar sisa-sisa bagian tubuhnya di atas api unggun.
“Niat mereka semata-mata ingin memusnahkan secara total segala yang dilambangkan oleh Hypatia sebagai seorang pereman,” tulis Baez tentang Hypatia, perempuan pertama dalam sejarah yang dibunuh karena melakukan penelitian ilmiah.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR