Beberapa saat kemudian, seekor kucing yang lebih bijak datang ke tempat kejadian. Dia menatap mereka dan mulai tertawa.
Kedua kucing itu berhenti berkelahi, menatapnya takjub.
"Kenapa kamu tertawa?" tanya kucing-kucing itu padanya.
"Saya menertawakan kalian dan perilaku kalian. Kalian menyia-nyiakan waktu kalian dan saling menyakiti, hanya karena kalian tidak akan membiarkan yang lain lewat. Padahal jalannya cukup lebar agar setiap kucing bisa lolos ke sisi lain. Kenapa kalian bertengkar? Apa tidak ada yang lebih baik untuk dilakukan? "
"Ini adalah masalah kehormatan dan kekuasaan," kata kedua kucing itu hampir bersamaan.
Kucing yang bijak merasa geli dan berkata, "Kalian perlu membuktikan bahwa kalian lebih kuat? Siapa yang peduli dengan ini?
(Baca juga: Kurang Percaya diri Karena Bau Mulut Saat Puasa? Begini Jurus Mengatasinya)
Seseorang, yang benar-benar kuat dan percaya diri, tidak merasa perlu menunjukkan hal ini kepada orang lain.
Dia merasa baik tentang dirinya sendiri, dan orang lain merasakan kekuatannya, dan menghormatinya, dengan cinta, bukan rasa takut.
Ada kehidupan, ada makanan enak, ada hal indah untuk dinikmati dan dilakukan, dan kalian berdiri di sini, saling berhadapan, berteriak, menggaruk dan berkelahi.
Apakah ini tindakan yang praktis dan rasional? Bukalah mata kalian dan dewasalah!
Apakah benar-benar penting siapa yang melewati pertama ke sisi lain jalan? Apakah bermanfaat untuk memiliki semua goresan dan gigitan ini?
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR