Intisari-Online.com - Sejarah baru saja ditorehkan. Seorang politikus dari komunitas Dalit—kasta terendah di India selama berabad-abad—bernama Ram Nath Kovind baru saja dinobatkan sebagai Presiden India ke-14.
Pertanyaannya, apakah dengan terpilihnya laki-laki 71 tahun itu akan mengangkat harkat kaum Dalit di India?
Dilansir dari Hindustan Times pada Jumat (21/7), Kovind sukses mengumpulkan mayoritas suara, yaitu 2.930 suara. Sementara pesaingnya Kumar hanya 1.844 suara.
Kemenangan ini tentu saja berkat dukungan koalisi partai yang dipimpin BPJ, partai nasionais Hindu, yang artinya semakin mengukuhkan posisi Narenda Modi sebagai Perdana Menteri India.
(Baca juga: Kementerian Yoga ala Perdana Menteri India Narendra Modi)
“Inilah momen yang emosional,” ujar Kovind tak lama setelah kemenangannya.
Ia menambahkan bahwa Undang-undang Dasar India menjamin hak-hak sederajat kepada semua warga negaranya tanpa memandang keyakinan dan golongan.
Di sisi lain, Kumar, calon Kongres, mengatakan pencalonan dirinya bertujuan melawan ideologi yang Kovind wakili dan wanita itu telah meminta kepada para anggota parlemen untuk memberikan suara sesuai dengan hati nurani mereka.
UUD India memberikan peran seremonial besar bagi presiden, dengan perdana menteri dan kabinetnya memegang kekuasaan eksekutif.
Presiden memiliki peran kunci jika terjadi krisis-krisis politik, seperti ketika pemilu gagal menentukan pemenangnya.
(Baca juga: Ulama Zakir Naik Tak Punya Kewarganegaraan Setelah Pemerintah India Mencabut Paspornya)
Presiden juga menentukan partai mana yang berada di posisi terbaik untuk membentuk pemerintahan.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR