Chester Bennington Bunuh Diri: 3 Gejala Seorang Anak Alami Pelecehan Seksual

Ade Sulaeman

Editor

Chester Bennington
Chester Bennington

Intisari-Online.com -Salah satu topik yang dibicarakan terkait kabar meninggalnya vokalis band Linkin Park Chester Bennington adalah soal kasus pelecehan seksual yang dialami sang vokalis ketika masih kecil.

Pengalaman buruk ini juga yang diklaim menjadi penyebab ayah dari enam anak ini kecanduan alkohol dan obat-obatan hingga akhirnya berujung pada bunuh diri.

Memang, tidak dapat dipungkiri bahwa trauma yang dialami seseorang ketika masih kecil akan terus membekas hingga mereka dewasa.

Bahkan tidak sedikit yang memberi dampak sangat buruk, berupa bunuh diri.

Untuk itulah, orangtua wajib mengenali gejala-gejala jika seorang anak mengalami pelecehan seksual.

(Baca juga: Lewat Lagu Ini, Chester Bennington Ungkapkan Masalah Kecanduan Alkohol dan Obat-obatan yang Dialaminya)

Tujuannya agar orangtua bisa sesegera mungkin memberikan penanganan sedini mungkin.

Berikut ini adalah uraian mengenai peralihan perilaku anak dan tanda fisik pada anak yang menjadi korban pelecehan seksual: 1. Perubahan perilaku Tidak sedikit anak yang takut dan ragu-ragu untuk memberitahu orangtua ketika mereka mengalami kekerasan seksual.

Namun sebenarnya, orangtua bisa mengamati dari polah dan perilaku anak sehari-hari.

(Baca juga: Chester Bennington Bunuh Diri: Musisi Mati Bunuh Diri Atau Karena Over Dosis Bukan Hal yang Aneh)

Nah, beberapa perubahan sikap yang mengindikasikan si kecil mengalami kekerasan seksual, di antaranya adalah semangat ke sekolah tiba-tiba berubah menjadi rasa malas dan cenderung takut, penurunan prestasi sekolah, selalu merasa bersalah, dan menarik diri dari teman-temannya.

Pada beberapa kasus, anak menunjukkan sikap lebih agresif dibanding sebelumnya.

Kemudian, perubahan psikis lainnya adalah bertingkah lebih manja dan semakin kekanak-kanakan, seperti misalnya menghisap jempol, sering mengompol, takut gelap, dan mimpi buruk sambil berteriak-teriak.

Selain itu, jangan luput untuk memeriksa kondisi fisik anak.

Sebab, dampak nyata dari pelecehan seksual pastinya meninggalkan “jejak” pada tubuh anak.

Ketika anak mengeluh sakit secara fisik, apalagi di area tubuh intim mereka, jangan sesekali Anda menghiraukannya, segera bertindak dan periksa anak ke dokter! 2. Perhatikan tanda-tanda fisik Seperti yang diuraikan di atas, bahwa tanda-tanda fisik adalah dampak nyata yang tidak kasat mata.

Meskipun begitu, tidak sedikit anak yang menutupi tanda-tanda kekerasan seksual pada tubuh, karena takut dan tidak nyaman untuk menjelaskannya.

Maka dari itu, para orangtua harus memerhatikan kondisi fisik anak sehingga saat ada perubahaan fisik yang tak normal, bisa segera terdeteksi.

Tanda paling jelas dan akurat adalah ketika saat anak buang air kecil, keluar cairan atau darah dari alat kelaminnya.

Selain itu, cidera dan memar di sekitar kelamin juga merupakan tanda fisik nyata telah terjadinya kekerasan seksual pada anak.

Selain itu, perhatikan juga jika pergerakkan tubuhnya saat sedang duduk dan berjalan, apakah terlihat aneh dan ganjil. (Baca juga: Kekerasan Seksual Terhadap AK, Polisi Sesalkan Sistem Perekrutan Pegawai)

3. Percaya pada naluri keibuan Anda Jika Anda curigaanak mengalami kekerasan seksual, coba perhatikan kata-kata yang keluar dari mulutnya.

Bisa jadi dia ingin mengatakannya pada Anda, tetapi takut, gugup, dan khawatir akan reaksi Anda.

Intinya, dengarkan kata hati Anda, sebab naluri seorang ibu nyaris jarang keliru.

Ajak anak bicara dengan tenang dan santai, berikan perhatikan lebih dengan menyediakan camilan favoritnya.

Kondisi yang kondusif membuat anak jadi lebih mudah bercerita, lebih terbuka, dan yang paling penting merasa aman di dekat Anda. (Kompas)

Artikel Terkait