Intisari-Online.com - Perlu kita sadari, hampir satu miliar orang log in Facebook setiap harinya. Entah itu hanya untuk mengunggah swafoto, membaca berita, atau mencari informasi tertentu. Tidak heran kalau Facebook dinobatkan menjadi media sosial yang paling populer dewasa ini.
Terlepas dari sisi positif penggunaan media sosial, rupanya sisi negatif juga banyak. Apalagi jika dilakukan secara berlebihan.
Bahkan penelitian menunjukkan bawha orang yang terlalu sering menggunakan Facebook berakhir dengan sulit merasa puas akan hidupnya sendiri.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di Computers in Human Behaviour seperti yang dilansir di Psychologytoday.com menyebutkan bahwa kebanyakan orang tidak menggunakan media sosial untuk bersosialisasi alias bergaul.
(Baca juga: (Video) Kebenaran Pahit di Balik Foto-foto ‘Keren’ Pengguna Media Sosial. Mungkin Anda Salah Satu ‘Pelakunya’)
Penelitian itu menemukan hanya 9% pengguna aktif Facebook yang menggunakan media sosial ini untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Sisanya, kebanyakan mereka secara tidak langsung terpapar begitu banyak jenis informasi dari konten-konten yang terunggah di Facebook.
Dan para peneliti menemukan bahwa terlalu sering terpapar informasi itu membuat si pengguna itu semakin tidak puas. Sehingga ia akan terus haus dan haus untuk beraktivitas di Facebook.
Selain itu, banyak juga orang yang merasa bersalah setelah menghabiskan banyak waktu di Facebook.
Ia akan merasa bersalah karena menjadi tidak produktif, namun tidak kuasa menahan diri untuk tidak membuka Facebook. Akhirnya ia menjadi merasa sedih karena itu.
(Baca juga: Potret Anaknya dengan "Busana" Sayuran dan Buah-buahan, Ibu Kreatif Ini Mendadak Ngetop di Media Sosial)
Kasus lain yang lebih parah adalah ketika unggahan orang lain membuat si pengguna merasa iri dan membandingkan dirinya dengan orang lain.
Berdasarkan penelitian pada tahun 2016 bertajuk Issue of Current Opinion in Psychology menunjukkan bahwa iri terhadap teman Facebook dapat memicu depresi.
Berselancar di dunia media sosial membuat kita dapat melihat status terbaru, foto-foto liburan yang menyenangkan, foto keluarga bahagia, dan momen-momen bahagia yang dialami orang lain.
Secara tidak sadar, timbul iri hati dan mulai membandingkan kehidupan kita sendiri dengan orang lain yang hidupnya terlihat lebih baik. Sikap ini bisa memicu iri hati berlebihan dan berkembang menjadi depresi.
Anda mau depresi gara-gara terlalu candu main Facebook?
(Baca juga: Ternyata Banyak Generasi Milenial yang Bohong di Media Sosial)