Intisari-Online.com – Alkisah, seorang pemuda kehilangan pekerjaannya dan tidak tahu harus ke mana ia mengadu. Pergilah ia menemui seorang bijak.
Di depan guru bijak itu, sang pemuda menceritakan masalahnya.
Sambil mengepalkan tinjunya, ia berteriak, “Saya memohon kepada Tuhan untuk mengatakan sesuatu untuk membantu saya. Guru, mengapa Tuhan tidak menjawab?”
Guru bijak yang duduk di ujung ruangan, menjawab sesuatu. Tapi suaranya nyaris tak terdengar.
Pemuda itu mendekat. “Apa yang kau katakan, Guru?” tanyanya.
Guru itu mengulangi, tapi lagi-lagi suaranya terdengar lembut nyaris seperti bisikan. Pemuda itu bergerak mendekat lagi, sampai ia bersandar di kursi sang Guru.
“Maaf,” katanya. “Saya masih tidak bisa mendengan apa yang Guru katakan.”
Dengan kepala mendongak, Guru bijak itu akhirnya berbicara. “Tuhan terkadang berbisik,” katanya. “Jadi, kita harus mendekat untuk mendengarkannya.”
Kali ini pemuda itu mendengar dan ia mengerti.