Intisari-Online.com – Meski jarang, ibu hamil mungkin bisa hamil lagi beberapa hari setelah konsepsi pertama mereka.
Kejadiannya disebut "superfetasi" dan hanya 10 kasus di seluruh dunia yang pernah didokumentasikan.
"Tidak ada efek negatif bagi bayi di luar risiko kehamilan kembar yang biasa," kata Dr. Suvir Venkataraman dari klinik Fertilitas Harley Street kepada The Independent.
Proses yang sangat jarang juga bisa terjadi pada hewan termasuk hewan pengerat, kelinci, kumbang, primata, ikan, walabi rawa, dan bahkan kanguru.
Superfetasi mengemuka setelah munculnya kasus Kate Hill dari Australia tahun lalu yang hamil dua kali dalam 10 hari.
(Baca: Bermanfaat Bagi Wanita Hamil, Cukup Rutin Makan Singkong dan Rasakan Beberapa Manfaat Kesehatan Ini)
Kate dan suaminya, Peter, telah diberi tahu oleh dokter kandungan bahwa mereka mungkin tidak akan pernah bisa hamil.
Hill telah didiagnosis dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) pada tahun 2006 yang mencegahnya berovulasi namun setelah menjalani terapi hormon, dia hamil.
Kejadiannya sangat jarang sehingga bahkan dokter kandungan pasangan itu, Dr. Brad Armstrong, terpaksa menggunakan Google untuk informasi lebih lanjut.
"Saya belum pernah mengalami sebelumnya. Sangat jarang kejadian itu. Saya tidak dapat menemukan literatur di situs ulasan medis sama sekali. Saya harus Google itu," katanya.
Superfetasi adalah pemupukan sel telur dan perkembangan selanjutnya embrio lain saat satu janin sudah ada di rahim. Terjadinya adalah hasil pemupukan ova selama siklus menstruasi yang berbeda sehingga menghasilkan janin dengan usia sedikit berbeda.
(Baca: Khasiat Tempe Bagi Ibu Hamil dan Menyusui)
Biasanya, ketika seorang wanita hamil ovarium berhenti melepaskan telur ke dalam rahim setelah pelepasan hormon yang memberi isyarat kepada tubuh untuk mempersiapkan pertumbuhan bayi. Tapi dalam kasus superfetasi, tubuh melepaskan telur lain pada kondisi itu.
"Embrio pertama yang dibuahi ditanamkan di lapisan rahim, diikuti oleh yang kedua beberapa hari kemudian," tambah Dr Venkataraman.
Dua janin yang dikandung memiliki usia kehamilan dan tanggal lahir yang berbeda. Dalam kasus Hill, ukuran dan bobot anak perempuan mereka masing-masing seberat 4,23 pound (1,9 kg) dan 5,46 pound (2,5 kg).
Fenomena ini bahkan telah dicatat oleh Aristoteles pada abad ke-4 SM ketika dia mengamati kelinci yang melahirkan. Dia melihat anak-anak kelinci yang memiliki ukuran dan bentuk bervariasi.
Hill menyebut anak-anaknya sebagai "mukjizat kecil".