Kisah Cinta Suami Kepada Istrinya yang Telah Meninggal 35 Tahun Lalu Ini Akan Buat Kita Semua Menangis

Ade Sulaeman

Penulis

Hou dan Yap telah menikah selama 22 tahun
Hou dan Yap telah menikah selama 22 tahun

Intisari-Online.com – Tahukan Anda bahwa mantan Presiden kita, Habibie, selalu mendatangi makam istrinya, Ainun, setiap hari Jumat setiap pekannya?

Tidak hanya itu, Habibie juga selalu meletakkan bunga sedap malam dan anggrek di atas makam Ainun.

Jika berhalangan hadir, maka Habibie akan meminta ajudannya untuk mendatangi makam dan mengganti buka.

Nah, kisah serupa terjadi di Malaysia.

Dilansir dari worldofbuzz.com, Hou Yuk Nam memang bukanlah mantan presiden seperti Habibie.

(Baca juga: Romantis! Pasangan Lansia Ini Buktikan Cinta Sejati yang Menerima Apa Adanya Itu Nyata)

Namun ia sangat mencintai almarhumah istrinya, Yap.

Hou dan Yap telah menikah selama 22 tahun. Mereka juga telah dikaruniai 7 orang anak.

Tahun 1982, Yap meninggal dunia karena sakit. Kepergian istrinya untuk selama-lamanya membuat Yap hancur.

Selama 6 bulan pertama, pria asal Kampung Baru Tanah Merah, Selangor ini menangis setiap hari.

“Kami berpacaran selama 2 tahun sebelum menikah. Kami bersama selama 22 tahun. Tapi jujur, 22 tahun terlalu pendek bagi saya,” cerita Hou.

(Baca juga: Kisah Romantis Ala Buku Dongeng Raja Harald V asal Norwegia yang Menikahi Anak Pedagang Kain)

Hou dan Yap pertama kali bertemu di perkebunan karet. Yap adalah pekerja di sana.

Walau Hou tidak sekaya dirinya secara finansial, Yap bersedia menikah dengannya.

“Dia adalah ibu yang luar biasa dan istri yang penuh kasih.”

“Satu-satunya penyesalan saya adalah membiarkan dia miskin bersama saya karena tidak mampu memberikan tempat tinggal yang nyaman.”

Setelah 35 tahun kematian istrinya, Hou selalu mengujungi makam istrinya selama beberapa hari dalam seminggu.

Ia membersihkan makan dan menanam bunga di sekitar makamnya.

Terkadang Hou juga bercerita dan “mengobrol” tentang anak dan cucu mereka.

Terakhir, setiap tanggal kematian Yap, Hou akan menulis sebuah puisi lalu mengirimnya ke surat kabar setempat untuk memperingati cinta mereka.

Romantis bukan?

Artikel Terkait