Intisari-Online.com – Menjadi pengangguran selama tiga bulan terakhir membuat saya mengalami depresi beberapa hari.
Anak saya sudah tidak diakui lagi di sekolah favorit dan ia mungkin harus mencari sekolah yang tidak begitu favorit.
Saya telah pindah dari apartemen yang luas ke apartemen yang kurang baik untuk mengurangi biaya hidup. Istri saya, sebagaimana seorang wanita, tentu saja yang mengalami stres terbesar.
Selain itu, ayah mertua saya meninggal seminggu yang lalu sehingga semakin bertambah parahlah pikiran kami, hingga menempatkan keluarga kami dalam keadaan yang menyedihkan.
Dan sekarang, saya pun mengalami kecelakaan.
Dalam keadaan seperti ini, saya memiliki dua pilihan mental. Merasa stres dan terus memikirkan apa yang saya alami, tidak mau berdamai dengan keadaan dan ini mempengaruhi kehidupan keluarga saya, atau mengganti pikiran negatif dengan kekuatan mental super tentang kepercayaan diri, positif, keberanian, dan impulsif yang konsisten dan terus mencari pekerjaan baru dengan pikiran positif.
Saya memilih pilihan kedua karena saya percaya bahwa rasa sakit yang saya alami hari ini akan mengubah karakter saya.
Kekuatan saya kemudian meningkatkan rasa percaya diri saya dan membuat saya menjadi orang sukses suatu hari nanti.
Saya tahu bahwa waktu itu tidak berhenti dan tidak tetap sama.
Saya tahu bahwa fase baik dan buruk adalah bagian dari kemasan yang disebut kehidupan. Sementara saat baik membuat saya bahagia, maka masa buruk memperkuat “batin” saya.
Saya tidak begitu tahu berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali berkah saya dan saya tidak tahu logika mengapat Tuhan menempatkan saya dalam ujian ini.
Namun saya percaya yang mengatakan bahwa Tuhan membawa manusia ke perairan dalam bukan untuk menenggelamkan mereka tetapi untuk membersihkan mereka.
Meskipun pikiran saya tidak bisa memahami kebijaksanaan di balik keputusan Tuhan, namun saya benar-benar percaya akan kepusan-keputusan-Ny.
Saya juga percaya pada kekuatan spiritual. Salah satunya adalah apapun yang terjadi adalah hal terbaik yang bisa terjadi.
Dua bulan kemudian, dengan kasih karunia Tuhan, saya telah mendapatkan pekerjaan yang sangat menarik, penuh dengan eksposur profesional dan menawarkan gaji yang bagus.
Waktu telah menyembuhkan stres mental istri saya karena kematian ayahnya meskipun kehilangan semacam itu tidak tergantikan.
Anak-anak saya pun diterima di sekolah yang bagus karena penerimaan murid baru masih terbuka.
Episode kehidupan ini tidak berhenti dan tidak tetap sama. Seseorang harus memiliki pendekatan yang tangguh terhadap kehidupan sehingga ia tidak kehilangan fokusnya dari mengejar kebahagiaan dan secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip besar kehidupan seperti kejujuran, kerja keras, dan pendekatan hidup positif.
(Baca juga:Inspiratif, Pria Asal Malaysia Ini Ubah Padang Pasir yang Gersang Jadi Lahan Gandum yang Subur)
Hal terpenting yang membantu saya melawan krisis adalah sifat kesabaran, keyakinan yang teguh pada Tuhan dan sikap positif dengan menerapkan kekuatan mental super sepanjang waktu.
Kita berharap mendapatkan yang terbaik.