Intisari-Online.com - Baru kali ini kedatangan orang penting dari AS, mantan Presiden Barrack Obama jadual kegiatannya diberitakan secara rinci oleh media massa.
Di Amerika seorang mantan Presiden tetap dipanggil “Mr President”, secara psikologis masih dianggap sebagai Presiden, oleh karena itu pengawalan yang dilakukan terhadap mantan Presiden AS tetap ketat.
Pengawalan yang diberikan kepada mantan Presiden AS oleh tim pengaman Secret Service tetap maksimal dan sesuai standar keamanan (SOP) AS.
Selama menjabat sebagai Presiden AS ke-44 hingga dua dekade, pasti ada kebijakan dari Barrack Obama yang merugikan negara atau kelompok tertentu.
Apalagi Obama merupakan Presiden AS yang juga gigih memerangi terorisme khususnya militan ISIS yang hingga saat ini masih bercokol di kawasan Suriah, Aghanistan, Irak, dan Filipina.
(Baca juga: Demi Privasi, Hanya 4 Orang Ini yang Boleh Menyambut Langsung Obama saat Mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali)
Bisa disimpulkan bahwa keberadaan Obama dan keluarganya di mana pun berada tetap rawan oleh aksi-aksi terorime yang datangnya tidak terduga.
Harus dimaklumi bahwa Obama dan keluarga besarnya secara politik masih bernilai tinggi bagi dunia internasional dan juga bagi para teroris.
Meskipun yang boleh menyambut Obama dan rombongannya yang rencananya tida di Bali, Jumat ini (23/6) hanya empat orang, yakni Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, Pangdam IX Udayana Mayjend TNI Komaruddin Simanjutak, Kapolda Bali Irjen Petrus R Golose, dan Komandan Angkatan UdaraBandara I Gusti Ngurah Rai Kolonel Penerbang Wayan Superman, pengawalan baik secara terbuka maupun tertutup oleh aparat keamanan Polri dan TNI dipastikan sangat ketat.
Pasalnya, mantan Presiden Obama berkunjung ke Indonesia walaupun hanya berlibur tetap bernilai tinggi secara politik internasional, tapi juga beresiko tingga jika ditinjau dari sudut pandang keamanan.