Intisari-Online.com –Melalui sinetron dan film “Si Manis Jembatan Ancol”, pemirsa televisi Indonesia di tahun 1990-an mengenal sosok setan seksi bernama Mariam. Namun, tahukah Anda bahwa ternyata Mariam bukanlah nama asli dari setan cantik tersebut.
Dalam buku “Ketoprak Betawi” terbitanIntisari(2001), budayawan Betawi Ridwan Saidi berbagi cerita tentang asal-usul dari kisah hantu manis ini.
Saidi mengawali ceritanya tentang koran-koran tahun 1950-an sepertiKeng Poyang memuat berita tentang banyaknya kecelakaan lalu lintas di Jembatan Ancol, yang tidak jarang menimbulkan korban jiwa.
Sebagian penumpang atau sopir yang selamat kemudian berbagai kisah tentang penyebab kecelakaan yang biasanya terjadi di malam hari tersebut.
Mereka mengisahkan tentang sosok perempuan cantik yang terlihat berdiri seorang diri di tengah jembatan. Beberapa saksi mengatakan bahwa perempuan tersebut terkadang menyeberang jalan.
Sayang, tidak ada cerita tentang pakaian yang digunakan, namun rasanya tidak sama dengan yang digunakan oleh Diah Permatasari atau Kiki Fatmala dalam film/sinetron tentang sang hantu.
Nah, keberadaan sosok inilah yang dituding sebagai penyebab terjadinya kecelakaan. Para pengemudi kerap terpesona dengan dengan kecantikan si perempuan cantik ini sehingga tanpa sadar mobil mereka keluar dai badan jalan, menabrak pohon atau terjungkal.
Beberapa koran Belanda sepertiJava Bodemenduga bahwa keberadaan perempuan cantik itu hanyalah halusinasi dari para sopir yang sudah kelelahan.
Namun, apa daya, masyarakat saat itu sudah terlanjur percaya dengan cerita “si manis” tersebut.
Lalu, siapa sebeneranya hantu cantik tersebut? Dia adalah Aria, anak Mak emper. Aria yang kadang disapa juga dengan panggilan Arie tersebut diberitakan hilang tanpa bekas sekitar tahun 1870-1871m tentu saja di sekitar kawasan Ancol.
Sebab dari hilangnya gadis yang diperkirakan saat hilang masih berusia belasan tahun tersebut tidak diketahui. “Mungkin dibunuh karena mempertahankan kehormatannya,” tulis Ridwan.
Ada yang ingat apa penyebab kematian Aria alias Mariam dalam sinetron “Si Manis Jembatan Ancol”?