Tentu saja si maling akan bilang kapok dan berjanji tidak akan maling lagi.
Cara kuno ini rupanya masih merasuki para sopir taksi resmi Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, sehingga diterapkan kepada sopir taksi online yang sengaja nyelonong masuk kawasan bandara.
Sopir taksi online bersangkutaan telah dianggap bersalah seperti maling dan dipermalukan dengan cara ditelanjangi setengah badan.
Para konsumen taksi di Bandara Adisutjipto memang sudah lama mengeluh karena sering jadi rebutan sopir taxi yang beroperasi di dalam bandara.
Jika konsumen lebih memilih jasa taksi di luar bandara atau taksi online, para sopir dari dalam bandara bahkan tak segan-segan menghalang-halangi.
Adu mulut yang nyaris berlanjut ke perkelahian fisik antara sopir taxi dalam dan luar bandara bahkan merupakan ‘’pemandangan biasa’’.
Sikap yang seharusnya dihindari mengingat Yogyakarta dikenal sebagai kota yang santun dan menjungjung tinggi tata krama (unggah ungguh).
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR