Tentang Diskriminasi Umur, Startup Ini Hanya Mempekerjakan Orang yang Berusia Lebih dari 55 Tahun

Ade Sulaeman

Penulis

Karyawannya berusia lebih dari 55 tahun
Karyawannya berusia lebih dari 55 tahun

Intisari-Online.com – Biasanya, perusahaan merekrut karyawan baru yang berusia muda. Sementara karyawan yang telah memasuki usia 55 tahun dipensiunkan.

Berbeda dengan EverYoung, sebuah startup yang berbasis di Seoul, Korea Selatan. Perusahaan teknologi itu punya aturan ketat yang tidak biasa, yaitu hanya menerima karyawan baru yang berusia 55 tahun.

Sejak didirkan pada pada 2013, perusahaan itu telah mempekerjakan 430 karyawan senior yang berusia 55 sampai 88 tahun!

(Baca juga: Sebelum Membangun Startup, Sebaiknya Kita Tahu Dulu: Apa Arti Startup?)

Budaya perusahaan di Korea Selatan terkenal keburukannya yang memaksa pekerja untuk pensiun sebelum mereka secara resmi berusia 60 tahun.

Nah, pendiri EverYoung, Chung Eunsung, berharap bisa mengubah praktik tersebut. Ia membuktikan bahwa para senior sama berharganya bagi perusahaan seperti halnya pekerja muda.

Pada 2013, ia mengatur hanya mempekerjakan para individu yang berusia di atas 55 tahun. Dan aturan itu ia jalani selama 4 tahun terakhir ini.

Selama ini kebanyakan orang mempercayai bahwa para senior bekerja lambat dan kurang menguasai teknologi.

(Baca juga: Romantis! Pasangan Lansia Ini Buktikan Cinta Sejati yang Menerima Apa Adanya Itu Nyata)

Namun, Chung Eunsung mengklaim bahwa para pekerjanya yang tua penuh dengan gairah dan energi. Selain itu, mereka selalu berhasrat untuk mempelajari keterampilan baru.

Chung juga mengatakan bahwa mereka memperlihatkan perhatian yang tinggi akan detail dan tidak mudah terganggu seperti pekerja yang lebih muda.

“Aku mencoba untuk bertahan dengan waktu dan aku berhasrat untuk mempelajari keterampilan baru lagi. Aku banyak mendapat keterampilan teknologi baru di sini dan menikmati datangnya waktu untuk bekerja setiap hari karena hal tersebut,” tegas seorang pekerja berusia 83 tahun.

Kegembiraan serupa juga dirasakan oleh An Kyeong-Hwa, pekerja yang berusia 59 tahun. Menurutnya, setelah kedua putrinya dewasa, ia merasa sepeerti tidak berarti. Padahal ia ingin melakukan sesuatu untuk dirinya dan mengembangkannya sendiri.

Di EverYoung, para pekerja bekerja 4 jam per shift. Setiap bekerja selama 50 menit, mereka boleh beristirahat selama 10 menit.

Asyiknya lagi, para pekerja boleh nyemil makanan yang disediakan di dapur perusahaan, juga beristirahat di ruangan untuk istirahat yang dilengkapi dengan sofa dan buku-buku. Bahkan di sana ada alat untuk mengecek tekanan darah yang bisa digunakan kapan saja.

Chung Eunsung mengatakan bahwa membangun EverYoung merupakan sebuah cara ‘praktis dan konkrit’ dalam melakukan sesuatu akan diskriminasi usia, yang dianggapnya sebagai sebuah issue yang sangat menekan di Korea Selatan.

Artikel Terkait