Advertorial

(Video) Gadis 7 Tahun ini Hidup Seorang Diri di Gunung dan Andal Lakoni Pekerjaan Orang Dewasa, Kemana Orangtuanya?

Adrie Saputra
Adrie Saputra
,
Masrurroh Ummu Kulsum

Tim Redaksi

Intisari-Onine.com - Berapa usia Anda ketika Anda melakukan tugas rumah untuk pertamakalinya dan kapan Anda sepenuhnya tak bergantung dengan orangtua Anda?

Untuk gadis muda ini, dia tidak punya pilihan.

Lahir di sebuah desa pedesaan yang miskin di puncak gunung, ia memperoleh "kemerdekaannya" ketika gadis-gadis lain seusianya masih disuapi oleh orangtua mereka.

Dalam video yang menampilkan rutinitas sehari-hari anak, di mana orangtuanyatak diketahui ada di manadan apa yang terjadi padaorangtuanya tidak jelas dan tidak disebutkan.

Dia terlihat hidup sendiri dalam video, dan terlihat berusia sekitar 7 tahun.

Baca Juga : Sangat Mengerikan, dari Manakah Virus HIV Pertama Kali Disebarkan?

Walau ada orang yang tidak begitu percaya bila anak tersebut tinggal sendiri, anak tersebut harus diacungi jempol karena sangat terampil melakukan pekerjaan orang dewasa.

Rambutnya tidak terawat, tetapi dia belajar untuk mengikatnya dan menjauhkan dari wajahnya sehingga tidak mengganggu saat dia sedang bekerja.

Pakaiannya sederhana, polos dan sangat kotor.

Jelas bahwa dia tidak memiliki banyak pakaian, tetapi dia mengelola dirinya dengan baik.

Untuk makanannya, dia akan memiliki kentang dengan nasi. Kentang dicuci dalam baskom air.

Tanpa mengiris atau memotongnya menjadi potongan yang lebih kecil, dia menggigitnya dan memakan nasi dengan tangannya.

Dia juga akan mengambil beberapa sayuran hijau, memotongnya menjadi potongan-potongan kecil dengan pisau yang lebih besar dari lengannya, dan memberi mereka makan untuk ayam-ayamnya di kandang.

Baca Juga : Benarkah Vaksin MMR Berbahaya dan Membuat Anak Autis? Ini Jawaban Ahli

Dia mendapat rezeki dari alam (gunung).

Dia akan mendaki gunung dengan keranjang jerami kecil di punggungnya.

Di sana, dia akan menggali kentang, mengambil sayuran dan mengumpulkan kayu bakar.

Itu rutinitasnya dan dia sudah terbiasa.

Ekspresi wajahnya menunjukkan bahwa diasudah terbiasa oleh pengalaman ini.

Namun, dia tidak mengeluh tentang hidupnya.

Dia menerimanya sebagaimana adanya dan melakukan yang terbaik untuk bertahan hidup.

Baca Juga : Bukan Orangtua, Serangan Jantung dan Hipertensi Kini Lebih Akrab Dengan Anak Muda

Artikel Terkait