Intisari-Online.com – Di zaman sekarang, smartphone adalah benda yang selalu dibawa ke mana-mana. Namun itu tidak harus berlaku untuk anak-anak.
Menurut ahli, orangtua yang memberikan anaknya sebuah smartphone sama saja seperti memberikan satu gram kokain.
Dilansir independent.co.uk, kepala sekolah dan guru yang telah melakukan konferensi pendidikan di London.
(Baca juga: Jangan Main Smartphone Terus Saat Lebaran! Ini Dia Dampak-dampak yang Disebabkan oleh Smartphone)
Mereka mengatakan waktu yang anak-anak habiskan untuk memotret teman-temannya lalu di share di Snapchat dan Instagram bisa sama menakutkannya dengan menggunakan obat-obat terlarang dan alkohol.
Bahkan Mandy Saligari, seorang ahli dari klinik rehabilitasi Harley Street, menyakini terlalu sering bermain smartphone bisa menjadi kacanduan yang potensial pada kaum muda.
Ia mengkhawatirkan kecanduan ini akan membuat anak-anak melihat, menerima, atau mengirim gambar porno, atau malah mengakses langsung konten yang tidak pantas di online.
(Baca juga: Rahasia Kekuatan Gorilla Glass, Kaca Anti Baret dan Pecah pada Smartphone)
Dalam sebuah survei terbaru terhadap lebih dari 1.500 guru, sekitar dua pertiga mengatakan bahwa mereka mengetahui murid-muridnya berbagi konten seksual.
Lalu sebanyak satu dari enam murid mereka terlibat hubungan seksual dalam usia sekolah dasar.
Fakta lain, ada lebih dari 2.000 anak dilaporkan ke polisi karena kejahatan terkait dengan gambar tidak senonoh dalam tiga tahun terakhir.
Bahkan banyak gadis muda yang mengirim foto telanjangnya kepada seseorang dan menganggap itu “normal”. Hal itu baru menjadi “salah” ketika orangtua atau orang dewasa mengetahuinya.
“Ada banyak pasien saya, yang rata-rata gadis berusia 13 tahun, melihat seks sebagai hal ‘normal’,” jelas Mandy.
Oleh karena itu, Mandy bersama konsultan psikiater, Dr. Richard Graham, mengatakan bahwa orangtua harus menghentikan pemberian smartphone kepada anak mereka, memberikan jam tidur dan jam malam.
Ini berguna untuk menemukan keseimbangan yang benar pada dunia anak-anak.
“Anak-anak juga perlu diajari cara menjaga harga diri dan tidak mengeksploitasi diri mereka,” tandas Mandy.