Kegiatan itu bertujuan untuk menjadikan lahan sebagai tambang batubara ataupun untuk peternakan.
Ia melihat, akibat penebangan hutan itu, sumber mata air yang ada di sana jadi mengering. Penduduk desa pun harus berjuang untuk bertahan hidup.
“Air sangat berharga dan tidak seorang pun bisa membuat air. Sementara populasi manusia terus bertambah. Yang terjadi selanjutnya adalah kita kekurangan sumber air bersih,” kata Antonio pada BBC.
Karena itu, Antonio memulai perjuangannya untuk menghidupkan hutan kembali. Hanya dengan beberapa keledai dan tim kecil pekerja yang disewanya, ia memulai misinya itu.
Apa yang semula hanyalah hobi di akhir pekan, segera saja menjadi sebuah pandangan hidup bagi Antonio.
Ia sering menghabiskan siang dan malam di hutan mudanya itu. Ia tidak peduli dikelilingi oleh tikus dan serigala.
Ia juga hanya berbekal roti isi dan pisang untuk sarapan, makan siang, dan makan malamnya.
Setelah 40 tahun berjuang, ia berhasil menanam sekitar 50.000 pohon di lahan seluas 31 hektar miliknya itu. Lahan itu pun menjadi sebuah oasis hutan hujan dan sebuah tempat perlindungan bagi kehidupan liar di dalamnya.
Seiring dengan tumbuhnya hutan, sumber mata air pun muncul kembali. Kini, di lahan itu sudah ada 20 sumber mata air yang sebelumnya tidak ada saat ia membeli lahan itu.
Kawanan binatang pun mulai menjadikan hutan itu sebagai tempat tinggal mereka. Kini, hutan itu telah menjadi hidup dengan suara-suara kicauan burung dan serangga yang hidup di sana.
Setiap tahun jenis binatang yang hidup di hutan milik Antonio semakin bertambah.
(Baca juga: Seperti Film! Sembilan Hari Hilang di Hutan Amazon, Pria Ini Diselamatkan oleh Sekawanan Monyet)
“Di hutan sekarang berdiam toucan burung pemakan buah, berbagai jenis burung, tikus besar yang disebut apaca, tupai, kadal, opossum, bahkan ada juga babi hutan,” cerita Antonio.
Apa yang dilakukan oleh Antonio mendapat pujian dari Rodrigo Medeiros, Wakil Presiden Konservasi Internasional Brasil. Menurutnya, jika setiap orang mengikuti jejak Antonio, tugas mereka jadi lebih mudah.
Skala restorasi hutan yang harus mereka kerjakan adalah belum pernah terjadi dalam sejarah Brasil. Tanpa hutan, air, makanan, dan cuaca yang nyaman pastinya tidak akan berhasil.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR