Advertorial
Intisari-Online.com - Keluarga Paul Ayorbaba (42), salah satu korban kecelakaan pesawat Lion Air jurusan Jakarta - Pangkal Pinang, berkumpul di rumah salah satu kerabat di Desa Karegesan, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minut, Senin (29/10) malam.
Mereka berdoa bersama sembari menghibur ibu korban Titje Makalew (71).
Amatan Tribun, Titje nampak terpukul. Ia terus menangis. Beberapa kali nyaris pingsan.
Titje bersama Paul tinggal di Papua.
Ia datang ke Karegesan untuk menghadiri hajatan naik rumah baru seorang sanaknya Minggu (28/10).
Nova Makalew sepupu Paul mengatakan, keluarga berencana menggelar ibadah di Airmadidi pada Senin malam.
"Di sana akan digelar ibadah bersama untuk keselamatan Paul," kata dia.
Ungkap Nova, ibu Paul berencana pergi ke Jakarta untuk mengecek kebar tentang Paul, Selasa (30/10) Istri dan anak Paul di Papua juga akan berangkat Selasa.
Baca Juga : Proses Evakuasi Korban Lion Air JT 610 Dibantu Denjaka TNI AL, Yuk Intip Kekuatan Pasukan Antiteror Ini
Ia menduga Paul berangkat ke Tanjung Pinang untuk kepentingan usaha. "Ia dulunya kerja di Freeport, berhenti lantas buka usaha, di pesawat itu ia duduk di seat 17," kata dia.
Ungkap Nova, ayah Paul meninggal dua bulan sebelumnya.
Ia bertemu terakhir kali dengan Paul pada saat itu.
Kendati secara logika sudah tak ada harapan untuk selamat, namun keluarga tetap berharap mujizat Tuhan.
"Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, kami berpikir pasti mereka sudah disuruh untuk siapkan pelampung dan tindakan safety lainnya," kata dia.
Baca Juga : Pilot Lion Air JT 610 Sempat Minta Kembali ke Landasan, Ini Alasan Kenapa Pesawat Terpaksa 'Return to Base'
Toni Pangau suami Nova menyatakan, Paul dikenal pria humoris yang pintar bergaul.
"Saat pesawat yang ditumpangi Paul dikabarkan celaka, banyak yang menelepon dan menyatakan simpatinya," kata dia.
Johni Karamoy Hukum Tua Karegesan mengatakan, keluarga Paul dari pihak ibu memang berasal dari Karegesan serta beberapa diantaranya bermukim di sana.
Sementara itu, Istri Paul, Inchy Ayorbaba, mengatakan bahwa suaminya sempat mengirimkan video sebelum naik ke pesawat.
Video tersebut dikirimkan sekira pukul 5 pagi, namun dirinya membuka video dari suaminya jam 7 setelah bangun tidur.
Istrinya berkata bahwa suaminya berniat ke Pangkal Pinang dan akan tinggal di sana selama 2 hari.
Dikatakan juga istrinya sempat melarang urusan kantor suaminya, namun Paul berkata bahwa itu sangat penting dan tidak dapat diwakilkan.
Istrinya kini meminta doa kepada semua orang dan berharap ada mukjizat Tuhan.