Advertorial
Intisari-Online.com – Samin tak mengira, pesawat yang ia lihat terbang miring dengan sayapnya ke bawah adalah pesawat Lion Air JT610 yang jatuh pada Senin (29/10/2018).
Pada hari itu, waktu subuh, Samin (38) nelayan di Dusun Pakis II, RT 002 RW 006, Desa Tanjungpakis, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pergi melaut seperti biasa.
Setelah dua jam perjalanannya dari Muara Tanjungpakis, Samin tiba-tiba melihat ada pesawat dengan posisi miring melewati perahunya.
Samin mengaku biasa melihat pesawat terbang saat melaut, tetapi pesawat yang ia lihat hari itu berbeda.
Baca Juga : Pilot Lion Air JT 610 Sempat Minta Kembali ke Landasan, Ini Alasan Kenapa Pesawat Terpaksa 'Return to Base'
"Saya sering lihat pesawat lewat sini. Tetapi yang ini posisi pesawatnya miring sampai sayapnya ke bawah," ungkap Samin saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Selasa (30/10/2018).
Tetapi, Samin tak melihat pesawat tersebut terjun ke laut.
Posisinya saat itu membelakangi lokasi terjunnya pesawat Lion Air jenis boeing 737 Max 8 nahas tersebut.
Samin hanya mendengar suara keras seperti masuk ke laut kemudian meledak.
Baca Juga : 3 Cara Mengatasi Radang Usus Secara Alami, Simpel dan Gampang!
Bahkan, perahu Samin sempat terdorong kencang oleh gelombang, padahal saat itu tidak ada gelombang.
"Bunyinya keras sekali. Terus tiba-tiba perahu saya terdorong kencang oleh gelombang. Padahal saat itu cuaca tidak ada gelombang kencang," ungkapnya.
Ia juga menyaksikan ada asap hitam keluar dari dalam laut.
Lantaran takut, Samin memilih meninggalkan lokasi dan melanjutkan perjalanan ke titik lain untuk mencari udang.
Baca Juga : 5 Menu Pilihan Sarapan yang Tidak Bikin Gemuk, Diet Tetap Enak dan Bisa Segera Dicoba!
"Saya baru tahu kapal yang saya lihat itu benar benar jatuh, setelah kembali ke darat banyak nelayan lain yang membicarakan pesawat jatuh," katanya.
Samin yang shock pun memutuskan untuk tidak melaut sementara waktu setelah kejadian itu. Ia ingin menenangkan diri.
"Perasaan saya sudah tidak enak sejak sebelum kejadian itu sampai sekarang. Seharian ini saya hanya membetulkan jaring aja," tutur Samin.
Kesaksian lain juga diungkapkan oleh Wahidin (45) yang juga nelayan.
Baca Juga : Charly van Houten Digugat Cerai, Ini 6 Langkah Menyelamatkan Pernikahan dari Perceraian
Pagi itu, Wahidin bersama dua orang rekannya pergi melaut. Ia hendak "ngambat" atau menarik jaring yang sudah dia sebar sore hari sebelumnya.
Wahidin juga menjadi salah satu dari beberapa nelayan yang mendengar ledakan yang diduga pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang.
Menurut Wahidin, beberapa menit setelah bunyi ledakan terdengar, pmbak laut bergetar.
Namun saat itu, Wahidin tak menyangka bahwa itu suara pesawat yang meledak. "Ombak tidak seperti biasanya. Cuaca cukup bagus, hanya sedikit berkabut," ujarnya.
Saat sampai di daratan, barulah Wahidin mendengar kabar ada pesawat yang jatuh di Tanjung Karawang.
Baca Juga : Dilema Pilot Ketika Take Off: Harus Mengambil Keputusan dalam Hitungan Detik dengan Risiko Tinggi