Intisari-Online.com - Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak.
Itulah yang dialami Alfiani Hidayati Solikah (19), pramugari Lion Air asal Dusun Gantrung, Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Gadis anak semata wayang pasangan Slamet dan Suparti ini menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin ( 29/10/ 2018) pagi.
Belum diketahui nasib Alfi (sapaan akrabnya), gadis yang akan genap berusia 20 tahun, 12 Desember 2018 nanti.
Baca Juga : Chat WhatsApp Terakhir Pramugari Lion Air JT 610 dengan Kekasihnya 2 Jam Sebelung Hilang Kontak
Saat ditemui wartawan, keluarga Alfi enggan menemui awak media.
Kedua orangtua Alfiani masih shock mendapatkan khabar Alfi menjadi korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Baik bapak atau ibu kandungnya, memilih berada di dalam rumah menemui tetangga dan sanak saudaranya.
"Bapak ibunya Alfi masih shock mendapatkan khabar jatuhnya pesawat Lion Air, " kata Suwito, Ketua RW 7, RT 14, Dusun Gantrung, Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin ( 29 / 10 / 2018) sore.
Baca Juga : Membelinya dengan Harga Rp1,77 Triliun, Lion Air Grup Pertama di Dunia yang Gunakan Boeing 737 Max 8
Suwito meminta pihak media memahami kondisi keluarga Alfi yang masih tertekan dengan berita jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Pasalnya keluarga masih berharap Alfi selamat dari kecelakaan pesawat Lion Air.
Menurut Suwito, setelah lulus sekolah, putri tunggal pasangan Slamet dan Suparti memilih sekolah pramugari di Yogyakarta.
Setelah menempuh sekolah beberapa bulan, Alfi diterima bekerja sebagai pramugari di maskapai penerbangan Lion Air.
Lain halnya dengan Suwito, Katir, tetangga Alfi mengenal sosok pramugari Lion Air itu sebagai sosok pendiam.
Semenjak duduk dibangku SD hingga SMA, Alfi dikenal sebagai orang pendiam dan tak banyak bicara.
"Tiange mboten kathah omong (orangnya nggak suka banyak bicara)," kata Katir.
Senada dengan Katir, Rindang Wahyu Wijayanti, guru bahasa Inggris Alfi semasa SMAN I Dolopo, mengatakan Alfi tak banyak bicara kalau lawan bicaranya tidak dikenalnya.
Baca Juga : Menurut Pengamat Penerbangan, Ini 2 Kemungkinan Penyebab Jatuhnya Lion Air JT 610
Source | : | kompas.com |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR