Dia menambahkan, Trident Juncture adalah "simulasi tindakan militer ofensif."
Wakil pemimpin Partai Kiri- "Die Linke" di parlemen Jerman, Dietmar Bartsch, mengeritik latihan gabungan itu sebagai "menggelikan, berbahaya, dan provokatif terhadap Rusia."
"Ada ancaman perang yang lebih besar. Presiden AS mengancam lomba persenjataan nuklir terhadap Rusia dan Cina serta membatalkan perjanjian perlucutan senjata nuklir," kata Dietmar Bartsch kepada harian Jerman Neue Osnabrücker Zeitung.
Baca Juga : Begitu Dengar Pasukan Gurkha Mau Turun Perang, Tentara Argentina Lari Terbirit-birit
Menguji kesiapan menghadapi agresor
Dalam Trident Juncture, skenarionay adalah: pasukan aliansi akan menguji kesiapan mereka untuk merebut dan mengembalikan kedaulatan Norwegia setelah diserang oleh "agresor fiktif."
Militer Jerman Bundeswehr berpartisipasi dalam manuver dengan sekitar 10.000 tentara dan 4.000 kendaraan.
Selain itu, Bundeswehr mengerahkan pesawat tempur Tornado dan Eurofighter dan tiga kapal perang.
Awal 2019, Jerman akan mengambil alih komando VHRJTF NATO selama setahun.
Baca Juga : Pangeran Harry 'Marah' karena Meghan Markle Diberi Buket Bunga Besar oleh Seorang Pria
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR