Sang bintara KNIL yang malang itu, hilang lenyap sedang anak buahnya selamat. Kembali sang komandan lama mengambil alih pasukan.
Baca Juga : Ketika Merebut Irian Barat, yang Berat Justru Mendapatkan Makanan Saat Gerilya
Suatu ketika sebuah kapal perang Australia type kapal destroyer berlabuh di Ternate, lalu menurunkan seorang kapten tentara Belanda bersama 2 orang bintara KNIL dan isteri serta anak sang kapten itu.
Melihat tawanan Jepang di Ternate itu, sang kapten mengambil keputusan agar tawanan Jepang tersebut cepat-cepat diangkut dari sana karena situasi sudah tidak memungkinkan.
Lalu kapten Belanda tersebut minta bantuan kapten kapal Australia itu yang masih berlabuh selama 3 hari untuk segera angkut tawanan Jepang tersebut.
Orang-orang Australia yang baik hati itu tidak keberatan membawa orang-orang Jepang itu, konon dibawa ke Morotai.
Baca Juga : Surat-surat Pak Dirman yang Ditulis Rapi dengan Tangan Saat di Medan Gerilya
Setelah itu, kapten KNIL yang tangkas bertindak, berpikir lagi kalau begini tentara gerilya itu tak berguna lagi. Lalu dibubarkan begitu saja. Senjata harus ditinggalkan, sedang perlengkapan Iain-lainnya boleh dibawa pulang.
Upacara pembubaran tidak ada. Dan esoknya penduduk melihat mereka menyewa perahu untuk pulang ke pulau-pulau kampung halaman mereka yang banyak tersebar di sekitar Halmahera.
Selesai sudah riwayat tentara gerilya pribumi yang pertama pernah dibentuk Amerika selama Perang Pasifik. (Ditulis oleh Sjam Ar, seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Desember 1971)
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR