Advertorial

Ingin Berhubungan Seks Dengan Mayat yang Ia Bunuh Lalu Memutilasinya, Pria Kanibal Ini Ditangkap Polisi

Mentari DP
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Alexander Nathan Barter berencana  memakan seorang gadis muda dan kemudian berhubungan seks dengan mayat itu.
Alexander Nathan Barter berencana memakan seorang gadis muda dan kemudian berhubungan seks dengan mayat itu.

Intisari-Online.com – ‘Berapa usia anakmu?’

‘Bisakah kita membunuhnya?’

Bagaimana perasaan Anda jika ada orang yang mengirim pesan tersebut kepada Anda?

Tentu Anda takut bukan?

Yah, itulah pesan yang dikirimkan seorang pria bernama Alexander Nathan Barter (21).

Baca Juga : Soal Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi, Ini Pendapat Jokowi dan Mahathir

Untungnya pesan Barter tersebut dia kirim ke seorang agen rahasia yang sedang menyamar di web gelap atau ‘dark website’.

Seperti dilansir dari dailymail.co.uk pada Rabu (24/10/2018), kisah awalnya bermula ketika seorang agen rahasia diminta menyamar dan masuk ke dalam dark website.

Lalu si agen menemukan sebuah postingan yang ditulis oleh Barter tersebut.

Ia dan timnya pun bergerak cepat dan menangkap Barter.

Menurut kepolisian, ternyata Barter sengaja menulis unggahan tersebut.

Dia berencana mengundang siapa saja yang mau membiarkannya memakan seorang gadis muda dan kemudian berhubungan seks dengan mayat itu.

Bahkan Barter juga menulis dua alamat email terenkripsi sehingga memungkinkan orang lain bisa menghubunginya.

Untuk memancing Barter, agen rahasia yang bekerja untuk Departemen Keamanan Publik Texas tersebut menanggapi unggahan Barter.

Baca Juga : Kesepian, Pria Ini Telepon Polisi 45.000 Kali, Kini Penjara Menantinya

Si agen rahasia memancing Barter dengan putrinya. Oleh karenanya, Barter menulis pesan kepada si agen.

Bagus! Saya di Texas Timur. Berapa umur anak perempuanmu? Bisakah kita membunuhnya?,” begitulah pesan Barter kepada si agen rahasia.

Barter kemudian memberikan detail apa yang ingin dia lakukan terhadap gadis muda sebelum dan sesudah dia meninggal.

Barter dan agen yang menyamar saling bertukar serangkaian email di mana mereka berencana untuk bertemu dengan 'putri' si agen.

Rencananya adalah si agen dan si anak akan melakukan perjalanan mendaki gunung bertema 'ayah dan anak'.

Alih-alih melakukan pendakian, anak perempuan itu malah akan dibawa ke hotel, di mana dia akan diserang, dibunuh, dan kemudian dikanibalisasi, menurut rencana Barter.

Tidak hanya itu, Barter juga mengatakan kepada si agen untuk membeli telepon dan pakaian baru untuk dipakai setelah pembunuhan.

Sebagai alibi, Barter meminta si agen untuk mengatakan bahwa putrinya melarikan diri dari rumah.

Tanggal 19 Oktober dipilih sebagai hari di mana rencana Barter dan di agen akan dilakukan.

Baca Juga : Mulai Ditemukan, Potongan Tubuh Khashoggi Berada di Lokasi yang Bikin Kerajaan Arab Saudi Makin Tersudut

Menjelang pertemuan tersebut, tim kepolisian bekerja sama dengan bagian informasi untuk melacak lokasi Barter. Seperti alamat rumah dan log IP.

Dan ketika Barter ingin bertemu di lokasi pertemuan, polisi pun langsung menangkapnya.

Setelah ditangkap, Barter langsung diselidiki. Namun dengan santai bahwa Barter tidak akan merubah pikirannya.

Sebab, ia benar-benar ingin melakukan aksi keji ini.

"Saya tidak akan mengubah pikiran saya tentang ini. Saya benar-benar ingin melakukan ini,” tulis Barter kepada si agen rahasia sebelum penangkapannya.

Ketika menangkap Barter, polisi menemukan kantong sampah plastik dan pisau yang digunakan untuk membunuh korban.

Dalam pengadilan pun, Barter mengakui semua perbuatannya.

Kini, Barter berada di penjara di Shelby County Jail.

Ia akan menghadapi beberapa tuntutan termasuk ajakan kriminal, percobaan pembunuhan, konspirasi untuk melakukan pembunuhan besar-besaran, dan percobaan kinerja seksual seorang anak.

Baca Juga : Terus Perkuat Pertahanan Udara di Suriah, Benarkah Tujuan Utama Rusia Adalah untuk Bentengi Iran dari Israel?

Artikel Terkait