"Selfie sendiri tidaklah berbahaya, tetapi perilaku manusia yang menyertai selfie itu berbahaya."
Para peneliti telah melakukan peninjauan terbesar tentang korban jiwa selfie.
Mereka menganalisis kliping koran dari negara-negara berbahasa Inggris dari seluruh dunia, mencatat jenis kelamin, usia dan penyebab kematian masing-masing korban.
Secara keseluruhan, tim mendokumentasikan sekitar 259 kematian yang terkait dengan selfie di seluruh dunia antara Oktober 2011 dan November 2017.
Dan sementara para peneliti, menulis dalam Journal of Family Medicine dan Primary Care, mereka mengakui bahwa selfie adalah bentuk penting dari 'ekspresi diri.'
Namun mereka juga mengatakan kematian meningkat karenanya.
Hampir setengah dari semua korban rata-rata berada dalam rentang usia 20-29.
Jumlah kematian tertinggi telah dilaporkan terjadi di India. Hal itu kemudian diikuti oleh Rusia, AS, dan Pakistan.
Tim peneliti juga menyerukan bahwa selfie seolah-olah tidak dilihat sebagai penyebab resmi kecelakaan dan itu sebenarnya perlu ditangani.
Baca Juga : Debut Pertempuran F-35 Dirasa Tidak Begitu Efektif untuk Harganya yang Fantastis
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR