Advertorial

Meski Tunarungu, Surya Sahetapy Mampu Mendobrak Keterbatasan dan Ajari Jokowi Bahasa Isyarat

Muflika Nur Fuaddah
Moh. Habib Asyhad
Muflika Nur Fuaddah
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-Online.com- Pekan lalu, tepatnya pada hari Sabtu malam (6/10/2018) Presiden Jokowi secara resmi membukaan Asian Para Games 2018 di Stadion Utama GBK Jakarta.

Uniknya, presiden memberikan pidatonya disertai dengan bahasa isyarat.

Siapa sangka bahwa Jokowi mempelajari bahasa isyarat itu dari seorang pemuda membanggakan?

Ya, Jokowi belajar dar Surya Sahetapy, putra dari artis senior Dewi Yull yang juga seorang aktivis Komunitas Tuli.

Baca Juga : Iseng Jual Pacarnya di eBay, Pria Ini Malah Ditawari Uang Rp1,3 Miliar, Ini yang Akhirnya Dia Lakukan

Pada tahun 2013, Surya sendiri pernah mewakili Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Indonesia dalam Global IT for Youth with Disabilities di Bangkok, Thailand.

Pada tahun yang sama, pria kelahiran 21 Desember 1993 itu pun mulai aktif dalam kegiatan tentang bahasa isyarat.

Bahkan, pada 2016, Surya juga menjadi delegasi tuli dari Indonesia dan berkunjung ke markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di AS.

Menjadi sosok di belakang penampilan Pesiden yang menggunakan bahasa isyarat itu, Surya mengungkap bahwa Jokowi begitu bersemangat belajar bahasa isyarat.

Baca Juga : Instagram akan Buat Fitur Anti-Bullying, Bagaimana Cara Kerjanya?

"Beliau sangat sabar dan bersedia untuk melatih secara berulang-ulang dalam menggunakan bahasa isyarat," katanya sebagaimana dilansir dari Grid.id, Rabu (10/10/2018).

"Seperti dari bandara, berjalan kaki menuju pesawat, dalam pesawat bahkan di GBK sebelum opening dimulai," lanjut Surya mendeskripsikan betapa semangatnya Jokowi.

Surya juga mengungkapkan bahwa cara paling cepat belajar bahasa isyarat hanyalah dengan berguru dari instruktur tuli.

Baca Juga : Pidato Jokowi Dipuji Pimpinan Dunia: Ini 8 Cara Mengasah Kosakata Agar Berbicara Tenang di Depan Banyak Orang

Lebih jauh, Surya juga berharap agar kelak jumlah tenaga pengajar bahasa isyarat di Indonesia bisa bertambah.

Perlu diketahuisering terjadi kesalah pahaman di masyarakat yang menganggap bahwa tuli otomatis bisu.

Namun sebenarnya tidaklah demikian, orang tuli mempunyai kelebihan masing-masing.

Mereka juga terdiri dari dua golongan, yakni mereka yang dapat berbicara dan mereka yang tidak.

Atas kesuksesan Presiden Jokowi mempraktikkan penggunaan bahasa isyarat itu, Surya merasa senang.

Baca Juga : Warkop DKI: Pelopor Lahirnya Lawakan Cerdas di Dunia Komedi Indonesia

Begitu pun reaksi dari teman-teman Tuli Surya yang terharu melihat presiden mengugnakan bahasa isyarat.

Bagi mereka ini adalah bukti bahwa bahasa isyarat dapat semakin diterima oleh masyarakat luas.

Artikel Terkait