Namun yang perlu digaris bawahi adalah, S-300 yang baru diambil Suriah, tentu saja memiliki kemampuan yang lebih baik daripada yang ditawarkan alat tempur konvensional.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Meskipun ada sedikit prospek bahwa Israel akan menyerang baterai tersebut sementara Rusia kurang lebih, masih memiliki senjata-senjata itu di bawah kendali langsung mereka.
Menurut Rusia, dibutuhkan sekitar tiga bulan bagi mereka untuk melatih kru pertahanan udara S-300 Suriah.
"Kami telah menyelesaikan perekrutan personil dan telah mulai melatih mereka," kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.
Sementara pasukan Suriah sedang dilatih, pasukan Rusia cenderung mempertahankan kontrol S-300 dan mengoperasikan senjata-senjata itu di bawah pengawasan langsung mereka.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Pengaturan seperti itu harus mencegah tindakan terburu-buru oleh rezim Suriah dan juga mengerem rencana Israel untuk menyerang baterai rudal.
Namun, Israel mungkin mempertimbangkan untuk menyerang baterai S-300 itu jika Rusia benar-benar menyerahkannya kepada kendali Suriah.
Kehadiran baterai tambahan S-300 buatan Rusia di Suriah ini juga semakin mempersulit masalah bagi Amerika Serikat dan Israel.
Bahkan Washington mengecam keputusan Rusia sebagai eskalasi.
"Setelah Rusia mengirim S-300 ke Suriah memberikan risiko yang lebih besar kepada semua orang di wilayah yang terkena dampak dan stabilitas di Timur Tengah." kata Menteri Luar Negeri Mike Pompeo.
"Kami menganggap ini sebagai eskalasi yang sangat serius. " tambahnya.
Source | : | national interest |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR