Advertorial

Kakak Syahrini Meninggal Tersengat Listrik: Ini Pertolongan Pertama Bila Tersengat Listrik

Ade Sulaeman

Editor

Menurut Nata Sasmita Mahanes, rekan Syahrini, Ridwan meninggal dunia akibat tersengat listrik tegangan tinggi saat di tempat kerjanya.
Menurut Nata Sasmita Mahanes, rekan Syahrini, Ridwan meninggal dunia akibat tersengat listrik tegangan tinggi saat di tempat kerjanya.

Intisari-Online.com -Ridwan Zaelani, kakak dari penyanyi Syahrini meninggal dunia dunia pada Selasa (25/9/2018).

Hal ini disampaikan Syahrini melalui akun Instagram miliknya,@princessyahrini:

"Berita Duka Cita, Jakarta, 25 September 2018 Telah berpulang Rahmatullah Anak/Kakak/Suami kami tercinta Ridwan Zaelani bin (alm H. Dadang Zaelani) - Kakak dari Syahrini dan Aisyahrani," tulis Syahrini.

Menurut Nata Sasmita Mahanes, rekan Syahrini, Ridwan meninggal dunia akibat tersengat listrik tegangan tinggi saat di tempat kerjanya.

Baca Juga : Hal yang Ditakuti Israel Tiba, Rusia Akan Kirim S-300 ke Suriah Dalam 2 Minggu

"Posisi almarhum sedang memegang pintu truk. Karena dump truk menyentuh kabel, almarhum langsung terkena listik bertegangan tinggi," ujar Nata seperti dilansir dariTribunnews.com.

Kabar duka ini bisa menjadi pelajaran tentang bahaya dari sengatan listrik.

Namun, yang lebih penting lagi adalah mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan jika seseorang tersengat listrik, seperti dijelaskan dalam artikeldi Kompas.com berjudul "Pertolongan Pertama Bila Tersengat Listrik" berikut ini.

--

Baca Juga : 4 Merek Ponsel Asal Indonesia Ini Dikira Berasal dari China, Kok Bisa?

Sengatan listrik merupakan salah satu kecelakaan yang sering dijumpai di antara kita.

Sekitar 1000 kematian akibat sengatan listrik terjadi setiap tahunnya, di mana luka akibat sengatan listrik menyebabkan angka kematian sebesar 3-5% atau 3-5 kematian dari setiap 100 kejadian.

Kasus ini bisa terjadi di lingkungan kerja pada orang dewasa, di lingkungan rumah pada anak-anak, bahkan di jalan seperti kasus beberapa waktu lalu di mana seorang pengguna jalan tersengat listrik dari kabel yang terbuka.

Beberapa penyebab paling umum dari sengatan listrik adalah:

Baca Juga : Cerita Seorang Presenter Sepakbola Saat Bertugas, 'Selamatkan' Bobotoh dari The Jakmania

  • Kontak dengan alat-alat listrik atau kabel yang tidak terlapisi oleh konduktor.
  • Sambaran listrik dari kabel listrik tegangan tinggi.
  • Sambaran petir.
  • Kontak dengan mesin atau alat-alat dalam lingkungan kerja.
  • Pada anak-anak sering disebabkan karena anak mencolek atau menyentuh sumber listrik dengan bahan logam lainnya.

Kenapa sengatan listrik berbahaya?

Dibandingkan dengan luka bakar lainnya, sengatan listrik lebih berbahaya karena luka yang terlihat di permukaan sering kali tidak menggambarkan kondisi sebenarnya dari korban.

Tubuh manusia merupakan penghantar listrik baik, yang berarti bahwa apabila manusia tersengat listrik, maka listrik bisa dihantarkan ke seluruh tubuh sehingga kerusakan yang terjadi bisa sangat luas.

Sering kali kerusakan terbesar terjadi pada jaringan saraf, pembuluh darah, dan otot. Hal ini disebabkan oleh resistensi organ tersebut yang lebih rendah sesuai dengan hukum Ohm.

Apa saja tanda dan gejala dari sengatan listrik?

Tanda dan gejala sengatan listrik bermacam-macam, tergantung organ apa saja yang dilalui dan dirusak oleh arus listrik.

Berat-ringannya kerusakan organ dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti: berapa lama kontak dengan arus listrik terjadi, tipe arus listrik dan seberapa kuat arus listrik, bagaimana penyebaran listrik di dalam tubuh, dan bagaimana kondisi kesehatan korban secara umum.

Arus listrik sebesar >200.000 Ampere dengan >30×106 Volt menyebabkan angka kematian yang tinggi walaupun waktu kontaknya singkat.

Saat Anda tersengat listrik, tergantung tingkat keparahannya, hal-hal berikut mungkin terjadi dalam tubuh Anda:

  • Jantung: penurunan atau peningkatan tekanan darah, kerusakan otot jantung, gangguan irama jantung, infark koroner, nyeri dada, dan henti jantung yang bisa menyebabkan kematian.
  • Saraf: nyeri kepala, kelemahan, pembengkakan otak, gangguan status mental, insomnia, gelisah, kejang, koma, dan gangguan sumsum tulang.
  • Otot: kematian otot, sindrom kompartemen.
  • Tulang: dislokasi sendi dan patah tulang.
  • Kulit: luka bakar akibat sengatan listrik.
  • Pembuluh darah: pembentukan gumpalan darah dalam pembuluh, gangguan pembekuan darah, pecahnya pembuluh darah.
  • Paru-paru: penumpukan cairan di paru, trauma jalan nafas, cedera otot paru dan henti nafas.
  • Ginjal: gangguan elektrolit, gangguan pH tubuh, gagal ginjal akut.
  • Penglihatan : peradangan dan perdarahan di bola mata, luka bakar kornea, katarak.
  • Pendengaran: peradangan tulang mastoid, gendang telinga robek, pendengaran berdenging, hilangnya pendengaran.
  • Kehamilan: kematian pada janin, aborsi spontan.
Bagaimana cara menangani sengatan listrik (kesetrum)?

Berikut ini adalah yang harus Anda lakukan saat menghadapi situasi di mana seseorang tersengat listrik.

  • Matikan sumber arus listrik atau cabut kabel yang menyebabkan sengatan, jika aman.
  • Jika arus listrik tidak bisa dihentikan, dorong korban dengan alat yang tidak menghantarkan listrik, misalnya sapu, kursi, atau tongkat kayu.
  • Gunakan alas kaki atau berdirilah di atas bahan yang tidak menghantarkan listrik seperti matras karet atau tumpukan koran.
  • Hubungi klinik kesehatan terdekat.
  • Setelah pasien aman, cek pernapasan dan denyut jantung pasien. Jika ditemukan henti napas atau jantung, lakukan pertolongan pertama sesuai kemampuan.
  • Tetap bersama pasien sampai bantuan kesehatan tiba.

Yang tak boleh dilakukan

Anda mungkin saja bermaksud baik dan ingin membantu, namun perhatikan juga hal-hal berikut ini supaya upaya pertolongan tidak akan malah berakibat fatal bukan saja bagi korban, tapi juga bagi Anda yang menolongnya.

  • Hindari posisi terlalu dekat dengan korban jika tersengat oleh kabel listrik tegangan tinggi.
  • Jangan menarik atau mendorong korban dengan tangan kosong, handuk basah, atau bahan logam jika korban masih berkontak dengan arus listrik.
  • Jangan memindahkan korban setelah arus dimatikan, kecuali ada risiko kebakaran atau ledakan. Sengatan listrik dapat menimbulkan komplikasi berupa kerusakan saraf atau patah tulang, sehingga mengubah posisi korban dapat memperparah komplikasi yang ada.
(Wisnubrata)

Baca Juga : Ingin Punya Pelat Nomor 'Cantik'? Ini Syarat dan Tarif Resminya!

Artikel Terkait