Advertorial
Intisari-online.com - Berita panas bagi Israel muncul dari Moskow, Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan akan mengirim sistem pertahanan udara S-300 ke Suriah dalam tempo kurang dari 2 minggu.
Hal ini merupakan imbas dari ketidaksengajaan sistem pertahanan udara Suriah menembak jatuh pesawat militer Rusia Il-20 pada pekan lalu.
Seperi diketahui, pilot jet tempur Israel melakukan manuver udara saat ditembak rudal darat ke udara Suriah dengan menjadikan pesawat militer Rusia tameng.
Baca Juga : Inilah Iron Dome si Kubah 'Siluman' yang Melindungi Israel, Benarkah Tak Bisa Ditembus?
Akibatnya pesawat tersebut jatuh dan 14 kru militer di dalamnya tewas.
Seperti dilansir Russian Today (24/9), Putin meminta kepada Menteri Pertahanan Rusia Sergie Shoigo untuk menyelidiki insiden tersebut, mencari sosok yang bertanggung jawab, dan langkah ke depan yang akan ditempuh.
Setelah melewati berbagai telaah, akhirnya diputuskan untuk mengirim sistem pertahanan rudal S-300 ke Suriah.
S-300 sebenarnya sudah dibeli Suriah sejak 2013 tapi belum dikirim Rusia karena permintaan khusus Israel.
Baca Juga : 8 Alutsista Canggih Rusia yang Bikin Gentar Amerika dan Sekutunya
Negeri zionis tersebut gentar terhadap kemampuan tempur S-300.
Terbukti sejak 2013 Israel meminta kepada Rusia agar menahan penjualan S-300 ke Suriah karena efeknya sangat berbahaya bagi keamanan Israel.
"Pada 2013 atas permintaan Israel kami menahan pengiriman S-300 ke Suriah padahal kami sudah mengirim teknisi untuk melatih tim Suriah. Sekarang kondisi sudah berubah dan itu bukan gara-gara kami."
Demikian pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Rusia.
S-300 sendiri memang tak secanggih S-400. Namun jauh lebih dahsyat dibandingkan dengan S-200 yang dimiliki Suriah saat ini.
Daya jangkau S-300 mencapai 250 km. Selain itu, S-300 juga diyakini akan dengan mudah menangkal serangan rudal maupun F-16 milik Israel.
S-300 akan membuat semua manajemen, fasilitas, pemantauan situasi di wilayah udara dan penetapan target Angkatan Udara Suriah tersentralisasi.
Rusia mengatakan juga akan membajak sistem navigasi, radar dalam pesawat, dan sistem komunikasi pesawat yang berada di atas Laut Tengah.
Putusan ini diambil untuk menangkal serangan dadakan seperti yang dilakukan Israel ke Suriah pekan lalu.
Israel memberi peringatan ke Rusia bahwa mereka akan menyerang Suriah dalam tenggat kurang dari 1 menit sebelum serangan dilancarkan.
Penyadapan sistem komunikasi di Laut tengah dan pengiriman S-300 di Suriah dipastikan akan menambah sengit pertempuran di sana.
Jet-jet tempur Israel maupun Amerika Serikat harus berhitung ulang saat hendak meneroboh wilayah udara Suriah.
Baca Juga : Ini Daftar Peralatan Militer Canggih yang Dibeli China dari Rusia, Hingga Mereka Dijatuhi Sanksi oleh AS