Hasilnya menunjukkan, risiko penumpukan plak beta-amiloid lebih tinggi 2,75 kali pada orang yang merasa mengantuk di siang hari.
Risiko penumpukan plak ini pada orang yang tidur siang tidak signifikan secara statistik.
Korelasi antara kantuk di siang hari dan peningkatan risiko untuk plak beta-amyloid terus membingungkan periset.
Namun, peneliti menduga gangguan tidur atau kurang tidur adalah penyebab seseorang mengantuk saat siang hari.
Hal serupa menyebabkan penumpukan plak beta-amyloid melalui mekanisme yang tak diketahui.
"Namun, kami tidak dapat mengesampingkan plak amiloid yang muncul saat mengevalusi penyebab kantuk," papar Adam P. Spira, selaku pemimpin riset.
Di bidang medis, bukan rahasia lagi jika gangguan tidur biasanya terjadi pada orang yang memiliki penyakit alzheimer.
Hal ini disebabkan adanya perubahan otak yang terkait dapat berdampak negatif pada tidur mereka.
Baca Juga : Masukkan Garam ke Sampo dan Rasakan Tiga Manfaat Langsungnya Ini
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR