Intisari-Online.com – Akhir-akhir ini, nama Dr Christine Blasey Ford menjadi perbincangan di media massa. Khususnya media massa Amerika.
Hal ini dikarenakan Dr Ford mengajukan tuduhan penyerangan seksual yang dilakukan oleh calon Mahkamah Agung Brett Kavanaugh.
Namun bukannya ia menjadi aman, kehidupan Dr. Ford malah semakin suram.
Dilansir dari The New York Times, Dr. Ford diteror dan terpaksa bersembunyi bersama anak-anaknya. Karier dan kehidupannya telah menjadi berantakan.
Bahkan dari berbagai macam teror, ia juga telah menerima ancaman pembunuhan.
Baca Juga : Eva Peron, Istri Diktator Argentina yang Jenazahnya Disembunyikan, Mengapa?
Cerita Dr Ford
"Kavanaugh secara fisik mendorong saya ke kamar tidur ketika saya menuju kamar mandi di sebuah tangga pendek dari ruang tamu," tulis Ford sebagian dalam surat terbuka yang ia ajukan.
“Mereka (Kavanaugh dan seorang rekannya) mengunci pintu dan memainkan musik keras yang menghalangi upaya saya untuk berteriak minta tolong.”
“Kavanaugh berada di atasku sambil tertawa. Mereka berdua tertawa ketika Kavanaugh mencoba melepaskan bajuku dalam keadaan mabuk.”
“Dengan tangan Kavanaugh di mulutku, aku takut dia mungkin secara tidak sengaja membunuhku. ”
Kejadian itu sudah terjadi 35 tahun yang lalu. Dr Ford berpikir ia bisa melupakannya. Namun nyatanya ia tidak melupakannya.
Oleh karena itu, teman dan kolega Dr Ford telah maju untuk membuktikan klaim Ford.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR