Advertorial

66 Tahun Pimpin Inggris, Ini 4 Alasan Mengapa Ratu Elizabeth II Belum Mau Melepaskan Takhtanya

Moh. Habib Asyhad
Mentari DP
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Walau sudah berusia 92 tahun, Ratu Elizabeth II masih sangat baik memimpin Inggris dan negara persemakmurannya.
Walau sudah berusia 92 tahun, Ratu Elizabeth II masih sangat baik memimpin Inggris dan negara persemakmurannya.

Intisari-Online.com – Ratu Elizabeth II menjadi Ratu Inggris sejak tahun 1952.

Berarti Ratu Elizabeth II sudah menjabat selama 66 tahun.

Sampai saat ini, tidak ada yang tahu kapan ia akan melepaskan tahta ke Pangeran Charles atau langsung Pangeran William, jika Pangeran Charles tidak tersedia untuk menjadi Raja berikutnya.

Walau sudah berusia 92 tahun, Ratu Elizabeth II masih sangat baik memimpin Inggris dan negara persemakmurannya.

Baca Juga : Tak Melulu Soal Uang, Ini 5 Pelajaran Berharga yang Bisa Kita Dapat dari Film Crazy Rich Asians

Lalu apa alasan Ratu Elizabeth II belum menyerahkan tahtanya?

Berikut penjelasannya dilansir dari rd.com.

1. Ratu Elizabeth II berjanji akan memerintah seumur hidup

Pada hari ulang tahunnya yang ke-21 tahun, Ratu Elizabeth II berjanji pada Inggris bahwa dia akan menjadi Ratu mereka seumur hidupnya.

"Saya menyatakan kepada Anda semua bahwa seluruh hidup saya apakah itu panjang atau pendek akan dikhususkan untuk melayani Anda dan keluarga kekaisaran," katanya.

Itu janji besar dan dia tetap melakukannya selama 67 tahun sekarang.

2. Dia merasa ini adalah tugasnya untuk memerintah

Sarah Bradford, penulis buku Queen Elizabeth II: Kehidupannya di Masa Kita, mengkonfirmasi bahwa Ratu merasa bahwa memerintah adalah misi dan tugas hidupnya.

"Dia bahkan tidak pernah memimirkan untuk mengundurkan diri," kata Bradford kepada The Week.

Baca Juga : Turki Sepakat Membeli Sistem Rudal S-400 dari Rusia, NATO pun Tak Bisa Berbuat Apa-apa

3. Orang-orang tidak ingin dia turun tahta

Dahulu kala, orang-orang mungkin mendukung pengunduran diri Ratu. Itu karena mereka menyukai kisah cinta Pangeran Charles dan Putri Diana.

Namun setelah isu perselingkuhan, warga marah kata The Week.

“Tidak sampai akhir 1990-an, reputasi Pangeran mulai menurun ke titik terendahnya.”

Survei terbaru menunjukkan bahwa 70 persen dari Kerajaan Inggris akan lebih memilih Ratu tetap berkuasa selama dia hidup.

4. Masalah Pangeran Charles dan Kamilia

Warga Inggris memiliki keraguan tentang kemampuan Pangeran Charles untuk mempertahankan kenetralan kerajaan yang diperlukan pada isu-isu politik tertentu.

Jadi, mereka lebih suka tahta jatuh ke Pangeran William.

Selain itu, jika Ratu akan turun tahta karena usianya, Pangeran Wales juga sudah berusia 70-an.

Dan menurut pendapat beberapa orang dalam istana, termasuk Paul Burrell, mantan kepala pelayan Putri Diana, publik menganggap Pangeran Charles terlalu tua untuk mengambil peran sebagai Raja.

Tambahan lagi, jika Pangeran Charles naik tahta, otomatis, Camilla Parker Bowles akan menjadi Ratu. Sebab, secara tradisional, pasangan Raja disebut sebagai "Ratu”.

Namun, publik tidak pernah mendukung Camilla menjadi Ratu Inggris.

Baca Juga : Kok Bisa Sel Setya Novanto Lebih Besar dari Napi Lain? Begini Penjelasan Kepala Lapas Sukamiskin

Artikel Terkait