Intisari-Online.com -Dalam tiga bulan terakhir Inggris sedikitnya mendapatkan serangan teror sebanyak empat kali dari anggota militan ISIS.
Serangan teror bom bunuh diri di lokasi konser Ariana Grande di Manchester Arena telah menewaskan 22 orang. Teror ini disebut sebagai serangan paling mematikan di Inggris.
Aparat keamanan Inggris rupanya mengira jika serangan teror di Manchester merupakan serangan terakhir karena korban yang jatuh sudah demikian besar.
Apalagi para pelaku teror juga dianggap oleh aparat keamanan Inggris “sudah habis”.
Namun pada Sabtu (3/6), Inggris kembali mendapatkan serangan teror di kawasan London Bridge dan Borough Market. Keduanya merupakan lokasi wisata populer serta banyak orang dari berbagai negara berkumpul.
Sedikitnya enam orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangan teror itu.
Dengan berbagai serangan teror yang dialami oleh Inggris dan para pelakukanya merupakan militan ISIS, Inggris memang sedang diserang para teroris.
Serangan itu bisa dikategorikan sebagai serangan teroris karena sasarannya adalah warga sipil tidak bersenjata dan tujuan serangannya memang untuk menciptakan teror.
Militan ISIS menyerang Inggris alasannya hanya satu: Inggris telah mengirimkan lebih 1000 pasukan ke Irak untuk memerangi ISIS.
Tidak hanya pasukan, Inggris juga mengerahkan jet tempur dan peralatan militer lainnya ke Irak.
Pasukan khusus Inggris, SAS (Special Air Service) juga dikirim ke Irak dalam jumlah besar.
Mereka memiliki tugas khusus, yakni menghabisi lebih dari 200 warga Inggris yang telah bergabung dengan ISIS di Irak.
Bergabungnya lebih 200 warga Inggris dengan militan ISIS mengindikasikan bahwa di Inggris sendiri ada para simpatisan ISIS.
(Baca juga:Nenek 70 Tahun Ini Sudah 28 Tahun Tak Mengonsumsi Gula, Hasilnya Sungguh Luar Biasa)
Para simpatisan ISIS itulah yang telah melakukan serangan teror di Inggris.
Dalam hal ini aparat keamanan Inggris memang harus bergerak lebih cepat untuk bisa meringkus para simpatisan ISIS itu.
Sebelum mereka memiliki kesempatan untuk melancarkan serangan teror lagi.