Namun, hasil gemilang itu ternyata bisa terwujud lebih cepat, setelah AlphaGO, program pengembangan kecerdasan buatan dari unit DeepMind di Google, mengalahkan pemain profesional Go asal Korea Selatan, tahun lalu.
(Baca juga: Angka Kriminalitas Terus Turun, Belanda 'Terpaksa' Sewakan Penjara ke Negara Tetangga)
Kecerdasan buatan bisa dikatakan merupakan bagian dari ilmu komputer yang bertujuan mengembangkan sistem dan algoritma komputer yang mampu meniru kecerdasan manusia.
Adapun ciri penting kecerdasan manusia adalah kemampuannya untuk belajar.
Karena itu, kemampuan belajar menjadi fokus pengembangan kecerdasan buatan.
Dengan kata lain, sistem kecerdasan buatan harus memiliki kemampuan belajar seingga dapat melakukan prediksi yang semakin baik, tanpa harus diprogram secara spesifik terlebih dahulu.
Proses belajar sistem kecerdasan buatan dilakukan dengan memanfaatkan data. Dengan ketersediaan data dalam jumlah besar, sistem kecerdasan buatan akan mampu mengembangkan algoritma yang mampu memberikan prediksi semakin akurat.
Kecerdasan buatan semakin populer. Penggunaannya semakin luas, mulai dari pengenalan suara, gambar, aplikasi mesin pencari, hingga mobil tanpa pengemudi.
Source | : | kompas.com |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR