Intisari-Online.com – Melucu boleh, tapi jangan keterlaluan dan ingat akibat kelucuan itu terhadap orang lain.
Jika di Indonesia sering kita mendengar orang melucu soal bom di dalam pesawat, maka beberapa guru di Texas ini melucu soal teroris.
Korban mereka adalah Lizeth Villanueva (13) yang diberi penghargaan sebagai seorang siswa “yang paling mungkin menjadi seorang teroris” dalam sebuah upacara pemberian penghargaan “lucu-lucuan”.
(Baca juga: Punya Teknologi Canggih Ini, Drone Buatan China Ini Dianggap Sangat Cocok untuk Memburu para Teroris)
Lizeth, siswa kelas tujuh itu, menerima sertifikat pada sebuah upacar hari Selasa (23/5) di Junior Aguires Anthony Aguirre di Channelview, Texas, dekat Houston.
Lizeth mengatakan bahwa guru yang menandatanganinya memberikan sertifikat kepada sejumlah siswa sementara guru lain melihat dan tertawa.
"Mereka menganggapnya sebagai lelucon," kata Lizeth.
Penghargaan tersebut diberikan sehari setelah pemboman bunuh diri di akhir konser Ariana Grande di Manchester, Inggris.
Lizeth menyatakan bahwa gurunya tidak peduli dengan perasaan dia. Mereka malah tertawa sal itu.
Namun bagi Ena Hernandez, ibu Lizeth, persoalan ini tak sekadar masalah tawa.
"Saya membacanya dua kali. Saya seperti terkejut, 'Apa ini ?!' kata Hernandez.
Hernandez mengatakan bahwa putrinya sedang mengikuti program sekolah lanjutan dan tidak pernah bermasalah soal disiplin.
"Penghargaan itu tidak terlihat bagus sama sekali, terutama dari seorang guru kepada muridnya yang beranjak dewasa," kata Hernandez.
Ia menambahkan bahwa hal itu tidak ada gunanya sama sekali, terlebih jika dikaitkan dengan kejadian-kejadian yang terjadi akhir-akhir ini.
(Baca juga: Ingin Taklukan Kelompok Teroris ISIS? Siapkan Dana Besar dan Harus Berani Bertaruh Nyawa)
Berharap dipecat
Eric Lathan, sang kepala sekolah, kemudian secara pribadi meminta maaf saat bertemu di sekolah tersebut.
"Saya berpikir persoalan akan selesai, akan berakhir di sekolah," kata Hernandez.
The Channelview Independent School District tidak mengkonfirmasi nama-nama guru yang terlibat dalam pemberian penghargaan itu karena hal ini masalah internal.
Namun juru bicara sekolah mengatakan bahwa pihak-pihak yang terlibat akan diberi sanksi sesuai dengan kebijakan sekolah.
Dalam sebuah pernyataan, pihak sekolah tersebut mengatakan, "Pengurus Channelview (Independent School District) ingin meminta maaf atas penghargaan ‘lucu-lucuan’ yang sensitif dan menyinggung perasaan orang yang diberikan kepada siswa di kelas.
Channelview ISD ingin meyakinkan semua siswa, orangtua, dan anggota masyarakat bahwa pernyataan dan cita-cita penghargaan ini tidak mewakili visi, misi, dan tujuan pendidikan daerah ini untuk siswa kami.
"Guru yang terlibat dalam masalah ini telah diberi sanksi sesuai dengan kebijakan distrik dan insiden tersebut masih dalam penyelidikan."
Tidak dijelaskan soal sanksi itu, namun Lizeth berharap, setidaknya guru itu dipecat. Ia sendiri belum masuk sekolah kembali sejak menerima sertifikatnya.
Hmm … kasihan Lizeth.