Istri dan Anak Pilot Masuk ke Kokpit saat Pesawat sedang Terbang, Benarkah Dibolehkan?

Agus Surono

Editor

Bolehkah orang awam masuk ke kokpit saat pesawat mengudara?
Bolehkah orang awam masuk ke kokpit saat pesawat mengudara?

Intisari-Online.com – Facebooker bernama Citra Rienanti mem-posting sebuah kejadian yang dialaminya saat melakukan penerbangan dari Denpasar menuju Jambi transit di Jakarta.

Postingan yang sudah dibagikan sebanyak 7.529 (per 24/5/2017 16:37) itu bercerita soal penumpang dan anaknya yang berusia sekitar tiga tahun masuk ke ruang kokpit.

Awalnya Rienanti yang duduk di bangku 2C pesawat Lion Air yang berangkat dari Denpasar ke Jakarta pada 23 Mei 2017 bersama suaminya yang duduk di bangku 2B melihat keanehan pada bangku 1F dan 1E.

Setelah lampu tanda sabuk pengaman boleh dibuka, penumpang di bangku 1F dan 1E itu, yakni seorang ibu muda dan anak berusia sekitar tiga tahun berdiri dan berjalan ke depan.

Rienanti mengira mereka akan ke toilet. Namun setelah sekian lama tidak kembali-kembali ia curiga. Akhirnya ia mencari tahu ke mana ibu dan anak itu pergi.

Ternyata mereka masuk ke kokpit, dan Rienanti baru tahu kemudian bahwa pilot yang membawa pesawat itu adalah suami dari ibu muda tadi.

Bolehkah orang lain di luar krew, meskipun itu kerabatnya sendiri, masuk ke ruang kokpit saat pesawat mengudara?

Ketika akhirnya Rienanti bisa bertemu dengan sang pilot karena penasaran adakah SOP soal itu, ia memperoleh jawaban yang menurut Rienanti mengagetkan.

Sontak kami kaget dengan jawaban si pilot yang menjawab dengan tenang bahwa boleh ke kokpit atas izin captain dan cuaca sedang cerah.

Bahkan si captain pun secara eksplisit menawarkan jika suatu saat kami (saya dan suami) terbang menggunakan Lion Air lagi dan si captain (namanya Dimas Rio) yang memimpin penerbangan maka kami pun bisa 'mampir' ke kokpit.

Ketika suami Rienanti menanyakan SOP-nya apakah seperti itu? Lalu jika suatu saat ada penumpang yang mengetuk pintu kokpit dan ingin masuk berarti diperbolehkan, si captain mengiyakan.

Apakah jawaban kapten itu benar?

Dalam sebuah blog, Capt.Kentot Susiloyang bekerja sebagai pilot di Garuda Indonesia, tegas menyatakan hal itu ilegal. Menurutnya, hanya orang yang berlisensi sebagai pilot atau orang pemerintahan yang berhubungan dengan penerbangan yang diizinkan masuk ke dalam kokpit.

Menjawab pertanyaan serupa di situs berbagi pertanyaan Quora, Bruno Gilissen, seorang pilot pesawat A330/350, menuliskan bahwa jawabannya kompleks. Tidak semudah mengatakan ya atau tidak. Intinya, sangat tergantung, namun hampir pasti tidak boleh.

Secara aturan, awam diperbolehkan masuk ke kokpit dalam sebuah penerbangan jika sudah mengantungi izin dari tiga pihak berikut ini: otoritas pemerintah (dalam hal ini Ditjen Perhubungan Udara), perusahaan penerbangan, dan kapten pesawat itu. Harus ketiganya, dan tidak boleh satu atau dua saja.

Gilisen menjelaskan bahwa beberapa maskapai membolehkan awam masuk kokpit ketika pesawat sedang di landasan atau mesin tidak menyala. Namun itu juga tergantung maskapainya. Maskapai besar umumnya ketat tidak membolehkan karena faktor risiko. Sementara maskapai kecil masih bisa fleksibel.

Meski tidak sesuai dengan konteks, kasus kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang menabrak salah satu tebing di kaki Gunung Salak pada Mei 2012 bisa menjadi perenungan. Menurut kesimpulan hasil investigasi, salah satu penyebab kecelakaan itu adalah lantaran pilot ngobrol dengan salah seorang penumpang di kokpit.

“Kalau dalam penerbangan rutin, pasti tidak boleh ada penumpang di kokpit. Tapi biasanya kalau penerbangan demonstrasi, pembeli potensial memang selalu diizinkan berada di kokpit untuk melihat-lihat,” kata Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Tatang Kurniadi, usai jumpa pers hasil investigasi kecelakaan Sukhoi di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa 18 Desember 2012.

“Hanya masalahnya, dalam keadaan krusial, ini tidak bisa ditangani,” kata Tatang. Ia menambahkan, pilot Sukhoi sendiri, Alexander Yablontsev, merupakan pilot dengan pengalaman luar biasa. “Ia bahkan memiliki rekam jejak yang sangat bagus menerbangkan pesawat tempur Rusia,” kata Tatang.

Sebelumnya, investigatorin charge, Mardjono, menyampaikan bahwa terjadi diskusi yang cukup lama antara penumpang di kokpit itu dengan pilot dan kopilot, sehingga perhatian pilot teralihkan.

Saat terjadi obrolan itulah kopilot bertanya kepada pilot, apakah akan pulang atau membuat orbit baru. Kopilot mengulang pertanyaan tersebut sebanyak tiga kali. “Dan dijawab pulang,” kata Mardjono.

Sang kopilot sesungguhnya terus minta agar pesawat diterbangkan ke arah barat laut. Namun saat itu pilot tetap saja berbincang dengan penumpang yang masuk ke kokpit itu. “Karena ada pembicaraan itu, maka arahnya nyelonong,” ujar Mardjono. Sebelum menabrak gunung, pesawat telah memberikan peringatan berulang-ulang, namun diabaikan oleh pilot dan kru pesawat.

Jadi?

Artikel Terkait