Ingin Tetap Dengarkan Musik saat Bersepeda Demi Meraih Manfaatnya? Ikuti 5 Aturan Ini!

Ade Sulaeman

Editor

Headphone
Headphone

Intisari-Online.com - Mendengarkan musik, khususnya dengan menggunakan earphone saat bersepeda memang berbahaya. Beberapa negara bahkan dengan tegas melarangnya.

Apalagi baru-baru ini juara dunia MotoGP 2006 Nicky Hayden meninggal dunia saat bersepeda, diduga karena menggunakan earphone sehingga tidak mendengar suara mobil yang melintas.

(Baca juga: Nicky Hayden Meninggal Dunia dan Bahaya Menggunakan Earphone saat Bersepeda)

Padahal, menurut beberapa penelitian, mendengarkan musik favorit membuat kita lebih bahagia, lebih bersemangat dan mengayuh lebih cepat.

Musik secara ilmiah terbukti mengurangijumlah energi yang dikeluarkan dan meningkatkan daya tahan hingga 15 persen.

Peneliti musik dan olahraga yang paling produktif di dunia, Costas Karageorghis, PhD, dari London’s Brunel University School of Sport and Education, mengemukakan hal ini: "Musik ibarat obat peningkat performa yang legal bagi para atlet."

(Baca juga: Dunia Balap Motor Berduka, Nicky Hayden Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan saat Bersepeda)

Termasuk yang percaya dengan hasil penelitian tersebut sehingga ingin tetap mendengarkan musik saat bersepeda? Simaklah lima aturan ini:

* Gunakan satu earbud

Gunakan hanya sebelah earbud dan atur volume sedemikian rupa sehingga kita masih bisa mendengar suara mobil, pengendara lain dan lingkungan pada umumnya.

Jika ingin mendapatkan suara yang sama bagusnya dengan menggunakan dua earbud, beberapa perusahaan seperti Earphone OneGood merancang earbud yang mampu menyajikan suara dari dua earbud dalam satu earbud.

* Ikuti aturan 60/60

Musik yang menggelegar, bahkan hanya di satu telinga saja, bisa mengganggu dan bahkan merusak pendengaran kita.

Jika orang yang lewat bisa mendengar suara dari earphone / earbud yang kita dengarkan, maka itu sudah terlalu keras.

Sebagian besar volume maksimal headphone adalah sekitar 105 desibel. Normal berbicara adalah antara 40 dan 60 desibel.

Pakar kesehatan telinga merekomendasikan agar volume pada pemutar musik mencapai 60 persen dari tingkat maksimal seseorang yang berbicara dengan keras - dan batasi hingga sekitar 60 menit sehari.

* Speaker Bluetooth

Ada sejumlah speaker Bluetooth dengan baterai yang dapat diisi ulang.

Suara yang dihasilkan oleh perangkat ini biasanya cukup keras sehingga kita bisa tetap mendengarkan musik tanpa harus menggunakan earphone/earbud.

Tapi ingat, jangan terlalu keras agar tidak mengganggu ketenangan atau pengendara lain, kecuali jika mereka benar-benar memiliki hubungan dekat.

Di keramaian, sopanlah dengan mematikan perangkat speaker (kecuali mereka justru yang meminta sendiri).

* Mematuhi peraturan

Banyak wahana dan perlombaan yang terorganisir memiliki peraturan untuk tidak menyalakan musik.

Jangan menjadi orang yang dengan senang hati bersenang-senang dalam ketidaktahuan. Saat penyelenggara mengatakan tidak ada “doping” untuk telinga, matikan lagu.

* Lepas earbud saat menjalani social rides

“Social rides” menurut definisi adalah situasi bersepeda dimana kita menikmati momen kebersamaan dengan pesepeda lain.

Mengenakan earbud, meski hanya satu membuat kita terlihat agak antisosial. Tinggalkan mereka di rumah dan nikmati pemandangan, suara, dan percakapan perjalanan.

Selain kelima aturan di atas, ada satu lagi aturan terpenting mendengarkan musik saat berolahraga yang sebisa mungkin harus dipatuhi, yaitu tidak mendengarkannya sama sekali.

Tidak perlu menunggu hingga berada dalam momen social rides. Sebaba dimanapun dan apapun kondisinya, safety first bukan?

Artikel Terkait