Advertorial

Rusia-China Gelar Latihan Militer Bersama, NATO dan AS pun Makin Ketar-ketir

Agustinus Winardi
Moh. Habib Asyhad
Agustinus Winardi
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Rusia-China Gelar Latihan Militer Bersama.Militer NATO- AS Pun Makin Ketar-ketir
Rusia-China Gelar Latihan Militer Bersama.Militer NATO- AS Pun Makin Ketar-ketir

Intisari-Online.com -Apa yang dikhawatirkan AS bahwa kekuatan militer Rusia dan China kembali bersatu sehingga bisa membangkitkan ‘roh Perang Dingin’ rupanya terjadi.

Menurut kantor berita Rusia TASS News Agency, dalam waktu dekat, sekitar 11-15 September 2018, pasukan Rusia dan China akan menggelar latihan perang besar-besaran bersandi Vostok-2018.

Sebanyak lebih dari 300 ribu personel militer dan lebih dari 1.000 pesawat tempur serta 36 ribu kendaraan tempur lapis baja akan dilibatkan dalam latihan gabungan.

Latihan ini ditujukan untuk mematangkan taktik pertempuran baik di darat, laut, maupun udara.

Latihan perang dengan mempraktikkan beragam strategi tempur itu memang langsung membuat negara-negara anggota NATO dan militer AS menjadi waspada.

Pasalnya militer Rusia dan China yang sepakat menggelar latihan perang bersama jelas telah membangkitkan Perang Dingin.

Baca juga:Militer AS Siap Menggempur Suriah, Pasukan Rusia pun Siagakan Su-35 dan Jet Tempur Siluman

Karena pada kenyataannya, saat ini selain telah berkoalisi dengan China, Rusia juga telah berkoalisi dengan Iran, Turki, dan Suriah.

Koalisi Rusia itu secara tak sengaja telah membentuk kekuatan militer Blok Timur dan tinggal menunggu waktu saja untuk berhadapan dengan pasukan NATO dan AS (Blok Barat).

Apalagi medan perang untuk bertemunya kedua pasukan itu telah tercipta, yakni di front Eropa Timur (Ukraina), Laut Hitam, dan front Suriah.

Namun, untuk mengurangi ketegangan dan kecurigaan dari pihak NATO, Presiden Rusia Vladimir Putin sudah memberi tahu NATO bahwa latihan militer Rusia-China itu merupakan ‘latihan biasa’.

Presiden Putin bahkan mengundang para atase militer NATO di Moskow untuk hadir saat latihan militer bersama Rusia-China sedang digelar.

Baca juga:Siap Hadapi Gempuran Pasukan Darat Rusia, Ukraina Siapkan Drone ‘Setan’ Penggendong Peluncur Granat

Juru bicara NATO, Dylan White, menyatakan menyambut posistif undangan dari Presiden Putin dan NATO sendiri berjanji akan mengirimkan para pengamatnya.

Pengiriman para pengamat militer itu dirasa penting bagi NATO dan juga militer AS, karena mereka sesungguhnya sudah merasa sangat ketar-ketir.

Pasalnya latihan perang menggunakan 36 ribu ranpur lapis baja saja sudah 'mengerikan'.

Apalagi melibatkan 300 ribu pasukan dan ribuan pesawat tempur. Betul-betul merupakan latihan perang besar-besaran yang sangat mematikan.

Artikel Terkait