Intisari-online.com - Sebagai negara yang pernah mengalami korban serangan nuklir, Jepang membawa beban berat dalam upaya anti-nuklir di seluruh dunia.
Selama perang dingin, Amerika Serikat mendukung proliferasi nuklir sebagai sarana menghalangi invasi Soviet ke Eropa.
Namun, strategi ini tidak serta merta dilakukan Amerika di Asia, seperti yang dilakukannya di Eropa.
Jepang mungkin menjadi satu-satunya negara Asia yang mampu menyaingi Inggris atau Prancis dalam kekuatan ekonomi dan kecanggihan teknologi.
Baca Juga : Faldy Albar Diduga Meninggal karena Liver, Ini 6 Tanda Liver Anda Dipenuhi Racun
Namun, Amerika tidak memberikan dukungan itu pada Jepang, lebih-lebih, Amerika justru bisa saja membatalkan ambisi nuklir Jepang kapanpun itu.
Keputusan ini tampaknya adalah pertimbangan yang baik bagi Amerika, dalam menekan negara-negara Asia supaya tetap di bawah kendalinya.
Pasalnya, andai Jepang memiliki kekuatan nuklir, kekutan militer Asia Timur mungkin bisa menjadi ancaman dan Jepang menjadi salah satu negara yang menakutkan.
Terlebih, ada implikasi besar bagi penyebaran senjata nuklir di seluruh dunia.
Baca Juga : Tukang Sampah Ini Ternyata Miliarder yang Jadikan Aktivitas 'Tak Lazimnya' Itu Sebagai Olahraga
Jika melihat sejarah, Jepang secara singkat mengejar senjata atom selama Perang Dunia II, meskipun upayanya tidak mendekati negara-negara kuat seperti Jerman bahkan Amerika.
Penyerangan Pearl Harbour, merupakan bukti nyata dari keberanian Jepang dan ada gagasan mungkin Jepang bisa melakukan hal yang lebih mengerikan.
Sementara Amerika terus mendukung upaya nuklir Prancis dan memberikan toleransi Prancis, namun mengapa Jepang tidak memperolehnya?
Source | : | national interest |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR